TANJUNG SELOR – Merespon program percepatan Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT)/Kartu Sembako serta Program Keluarga Harapan (PKH) yand ditambah dengan bantuan beras bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Kemensos, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Sosial dan Perum Bulog memberikan penyaluran Bantuan Sosial Beras PPKM tahun 2021.
Penyaluran Bantuan Sosial Beras (BSB) ini diberikan kepada masyarakat yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di Kaltara. Program BSB ini sudah terlaksana sejak 26 Juli pada awal pelaksaaan PPKM Level 4.
Harapannya, dengan adanya penyaluran bantuan sosial berupa beras ini dapat membantu masyarakat yang kesulitan dalam hal kebutuhan pangan khususnya pada masa pemberlakuan PPKM Level 4.
Kepala Dinas Sosial Kaltara, Heri Rudiyono menyebutkan total bantuan beras sebanyak 301.460 Kg dengan 10 Kg beras per KPM. Bantuan tersebut disalurkan ke seluruh Kabupaten/Kota di Kaltara serta penyalurnya melalui PT Pos Indonesia.
“Karena berasnya kan dari Kementerian Sosial, ditugasi (untuk disalurkan) melalui Bulog yang kemudian menunjuk PT Pos Indonesia sebagai penyalur atau transporternya,” jelasnya.
Dalam rapat koordinasi dan monitoring penyaluran bantuan sosial yang dilaksanakan pada Selasa, (3/8) secara virtual, Heri mengundang seluruh pihak yang terlibat untuk melaporkan informasi terbaru dalam proses penyaluran bantuan sosial beras tersebut.
Berdasarkan laporan dalam rapat tersebut, untuk realisasi di setiap kabupaten/kota masing-masing. Jumlah penerima bantuan di Kabupaten Bulungan sudah sekitar 4.147 orang dari 6.952 orang, Kota Tarakan sekitar 5.302 orang dari 7.816 orang, Kabupaten Nunukan sebanyak 880 orang dari 10.579 orang, Kabupaten Malinau sebanyak 1.360 orang dari 3.444 orang, dan Kabupaten Tana Tidung sebanyak 461 orang dari 1.355 orang.
Untuk realisasi penyaluran bantuan masih tergolong rendah, khususnya di Kabupaten Nunukan. Menurut Heri hal tersebut diakibatkan oleh kondisi medan yang sulit, sehingga untuk mengakses ke daerah-daerah terpencil pun mengalami keterhambatan.
“Karena kondisi geografis, harus nunggu charteran pesawat, longboat, dan lain sebagainya membuat proses penyaluran menjadi terhambat,” ungkapnya saat ditemui usai rapat.
Dengan kondisi dan situasi yang seperti itu, Heri berharap proses penyaluran bantuan tetap terlaksana serta diharapkan akan dituntaskan sebelum tanggal 5 Agustus mendatang.
Menutup rapat virtual tersebut, Kepala Perum Bulog Tarakan, Suharsana juga menambahkan bahwa dalam proses penyaluran bantuan seluruh pihak harus melaksanakan dengan optimal.
“Dalam menyalurkan bantuan ke masyarakat, kita harus fokus, tulus, ikhlas dan jangan banyak mengeluh. Karena apa yang kita kerjakan sekarang adalah instruksi atasan yang manfaatnya adalah untuk masyarakat kita,” pungkasnya.(gg/dkisp.kaltara)