Menu

Mode Gelap

Daerah

Wagub Yansen Minta Perusahaan Terlibat dalam Penanganan Stunting


					PENCEGAHAN : Wagub Kaltara Dr Yansen TP, M.Si memberikan makanan gizi seimbang kepada anak-anak dalam rangka pencegahan stunting pada Program Pemberdayaan Masyarakat PT Pertamina Bunyu Field di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Sabtu (24/6).Foto : Dkisp Kaltara 

Perbesar

PENCEGAHAN : Wagub Kaltara Dr Yansen TP, M.Si memberikan makanan gizi seimbang kepada anak-anak dalam rangka pencegahan stunting pada Program Pemberdayaan Masyarakat PT Pertamina Bunyu Field di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Sabtu (24/6).Foto : Dkisp Kaltara

TANJUNG SELOR – Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr Yansen TP, M.Si meminta perusahaan yang beroperasi di Kaltara dapat berkolaborasi menurunkan stunting besama pemerintah. Penekanan ini disampaikan Wagub ketika mengunjungi lokasi Program Pemberdayaan Masyarakat oleh PT Pertamina Bunyu Field di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Sabtu (24/6).

Dalam hal ini, Wagub Yansen bersyukur atas kehadiran PT Pertamina EP Bunyu Field. Ia juga menjelaskan, dari sekian banyak perusahaan dan Investor yang ada komitmen Pertamina dalam kepedulian seperti ini harus diacungi jempol.

“Ya, jadi oleh sebab itu saya bersyukur di Bunyu ini, dari sekian banyak perusahaan dan Investor, tetapi PT Pertamina EP Bunyu punya kepedulian seperti ini. Ada pusat pemberdayaan masyarakat (Green House). Hal ini bisa merubah paradigma pola hidup sehat masyarakat yang paling utama,” ujarnya.

width"200"

Ia menjelaskan bahwa tiap daerah memiliki karakternya masing-masing. Ini berkaitan tentang beberapa penyebab perilaku hidup sehat di masing-masing keluarga dan kondisi ketidakmampuan ekonomi keluarga.

width"300"
width"400"

“Menurut saya yang ada di masyarakat kita ini adalah pola hidup keluarga sehat. Kalau ketersediaan asupan, sebenarnya sangat tersedia. Ya kalau kita berbicara menu makan, daging, ikan, satur-sayur semua ada. Namun, budaya karena keragaman asupan untuk anak itu yang persoalannya,” ungkapnya.

Selain memberikan makanan sehat harus disertakan dengan perilaku yang baik. Sehingga dapat mendorong kesadaran masyarakat dalam menurunkan angka stunting di Kaltara.

width"300"

Baca Juga : Program “Bunga Kemuning” Pertamina EP Bunyu Bantu Entaskan Stunting 

“Nah, oleh sebab itu dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting di Kaltara ini kita dorong kesadaran masyarakat dan kesadaran pihak-pihak yang terkait, termasuk pemerintah. Kemudian BUMN, BUMD swastawa dan para pengusaha-pengusaha harus punya perhatian juga. Kenapa?, Karena sekarang mereka menikmati dari alam Indonesia, potensi besar Indonesia,” bebernya.

Untuk diketahui Program pemberdayaan masyarakat PT. Pertamina EP Bunyu Field adalah Bunga Kemuning, kepanjangan dari Bunyu Sumber Pangan Kreasi Menu Entaskan Stunting. Program ini kolaborasi seluruh mitra binaan Pertamina EP Bunyu untuk mewujudkan pengentasan stunting .

Program Bunga Kemuning merupakan peningkatan kerjasama program guna mendorong ketersediaan akses pangan untuk penuhi gizi anak menuju generasi Indonesia Emas.

Baca Juga : Gubernur Kaltara Kembali Torehkan Prestasi, Raih Dua Penghargaan di Ajang IFLA 2023 

Selain itu, ada program Ketinting, kepanjangan dari Keluarga Terlindung Stunting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dan Indonesia Maju dapat tercapai.

Wagub mengatakan di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan ditemukan 49 kasus stunting. Dan di Kaltara keseluruhan sebanyak 3.707 kasus.

Wagub optimis kasus stunting dapat diturunkan 14 persen (sesuai target pemerintah pada 2024), bahkan lebih dari angkat tersebut.

Alasannya, semangat dan kebersamaan stakeholder yang terkait dalam upaya penurunan stunting di Kaltara telah terjalin dengan baik mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT), desa, kecamatan, kabupaten/kota, tingkat sampai provinsi.

“Ditambah juga bantuan yang kuat dari Pemerintah khususnya BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) untuk penanganan stunting di Kaltara,” ujar Wagub.

Wagub Kaltara Yansen TP mengatakan capaian tersebut merupakan buah kerja keras seluruh pihak, dimulai sejak terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

Selain itu, ia juga meminta kepada perangkat daerah terkait untuk dapat memantau dan mengevaluasi pelaksanaan percepatan penurunan stunting. “Jika ditemukan isu yang dapat menghambat pencapaian target, agar segera diatasi dan dilaporkan ke Ketua TPPS masing-masing,”katanya.

Tidak hanya itu, para bupati/wali kota diminta untuk memastikan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas di daerahnya. Ini harus didukung dengan sumber daya yang mencukupi dan tiap intervensi yang diperlukan harus sampai ke tingkat keluarga yang dikategorikan rawan stunting.

“Saya juga meminta kepada para akademisi, LSM, swasta, mitra pembangunan dan media agar mendukung dan mengawal pelaksanaan percepatan penurunan stunting. Pemerintah tidak mungkin bekerja sendirian, tetapi memerlukan kolaborasi dan dukungan dari semua elemen,”tuntasnya. (dkisp)

Artikel ini telah dibaca 85 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Wawali Bagus Susetyo Ajak Masyarakat Sambut Tahun Baru Islam dengan Perbaikan Diri

26 Juni 2025 - 21:40

Honda Tampilkan New Honda HR-V e:HEV Serentak di Balikpapan, Medan, dan Palembang

26 Juni 2025 - 21:13

Dukung Keberlanjutan Lingkungan, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Sabet Penghargaan TJSL dan CSR Awards 2025

26 Juni 2025 - 20:47

Darun Najah Gelar Sholat Tasbih Sambut 1 Muharram 

26 Juni 2025 - 20:43

Bangun Desa dengan Komoditas Unggulan Perhutanan Sosial

26 Juni 2025 - 19:32

Balikpapan Siap Menjadi Kota Jasa dan MICE yang Unggul

26 Juni 2025 - 18:26

Trending di Daerah