KALTARA – Dalam rangka meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme para Guru di Wilayah Provinsi Kalimantan Utara, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Kaltara bekerjasama dengan Putera Sampoerna Foundation – Schools Development Outreach (PSF-SDO), melaksanakan program Pengembangan Pusat Belajar Guru (PBG).
Disdikbud Kaltara dengan PSF-SDO siapkan 30 orang menjadi Guru Inti PBG. proses seleksi bakal Calon Guru Inti PBG saat ini sedang belangsung di Hotel Harmonis Tarakan, Kamis (24/7/2019). di ikuti sebanyak 60 orang Guru yang berasal dari SMA dan SMK di Kaltara.
‘’Pembentukan PBG, awalnya kerjasama antara Pemprov Kaltara dengan PSF-SDO yang ditandatangani Gubernur Kaltara dan PSF-SDO. Dari hasil kerjasama tersebut, di Kaltara bakal dibentuk PBG yang didalamnya terdapat 30 orang Guru Inti yang akan dibimbing menjadi instruktur,†ujar Kepala Seksi PTK SMK Bidang Pembinaan dan Ketenagaan Disdikbud Prov. Kaltara Irsal S,Kom saat ditemui fokusborneo.com.
Peserta yang mengikuti Seleksi lanjutan calon Guru Inti, sebanyak 60 orang guru yang dinyatakan lulus seleksi awal atau seleksi online oleh pihak PSF, dari total 120 orang guru yang mendaftar. Selama seleksi, terdapat sejumlah kegiatan yang dilakukan seperti sosialisasi program, rekrutmen calon Guru Inti dan pengelolaan PBG, pelatihan calon Guru Inti dan calon pengelola PBG, serta kegiatan pendampingan.

“Seleksi calon Guru Inti, sepenuhnya dilaksanakan PSF-SDO tidak ada intervensi dari Pemprov Kaltara. Semua Guru, diberikan akses dan kesempatan yang sama untuk mendaftar baik Guru Sekolah Negeri maupun Swasta. Para Guru yang ikut seleksi, juga mendapatkan rekomendasi Kepala Sekolah masing-masing,â€ungkapnya.
Dari 60 peserta yang mengikuti seleksi, hanya akan diambil sebanyak 30 orang, yang nantinya menjadi Guru Inti. Diakhir kegiatan ini, peserta bakal mengikuti seleksi tatap muka yang sudah disiapkan PSF-SDO. Meskipun hanya 30 orang yang diambil, guru yang dinyatakan tidak lulus seleksi tetap mendapatkan ilmu dan bekal sebagai fasilitator seperti pengenalan konsep PBG, pembelajaran Active Learning dan penyusunan survei kebutuhan pelatihan dasar andragogi.
Anggaran kegiatan ini, bersumber dari Pemprov Kaltara dan PSF-SDO dengan sistem pembagian anggaran masing-masing 50 persen. Anggaran yang dikucurkan, bukan berupa uang melainkan dalam bentuk program. Jika sudah terbentuk, PBG ini menjadi satu-satunya di Pulau Kalimantan.
Sementara itu Project Leader PSF-SDO Agastya Y. Wahyudyatmika mengatakan 30 orang Calon Guru Inti yang nantinya akan mengisi PBG di Kaltara, bakal mengikuti pendidikan sebagai instruktur selama 3 Tahun. Setelah selesai, mereka akan menjadi instruktur bagi Guru-Guru di Kaltara yang ingin belajar dan mengikuti pelatihan.
“PBG ini, memiliki program Tahunan yang telah disusun untuk menyiapkan Guru sesuai kebutuhan daerah tersebut. PBG juga memiliki tugas, melayani Guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGPM). Salah satu indikator keberhasilan PBG apabila MGMP nya bisa hidup. Soalnya kadang MGMP tempat kumpul, narasumber dan materinya terbatas. Jika PBG terbentuk, maka tidak ada kekurangan narasumber dan materi dalam melakukan kegiatan MGMP karena sudah disiapkan,†kata Agastya.

Segala kebutuhan MGMP, bakal disediakan PBG mulai dari materi, narasumber hingga tempat berkumpul atau Gedung pertemuan. Keberadaan PBG, untuk memudahkan para guru mengikuti pelatihan yang selama ini sulit dilakukan karena besarnya biaya.
“Guru di Kaltara yang sebelumnya kesulitan untuk mengikuti pelatihan karena besarnya biaya yang dikeluarkan, adanya PBG sudah semakin mudah. Sebab mereka tidak lagi keluar dari Provinsi Kaltara untuk mengikuti pelatihan. Sebelumnya, setiap guru yang ingin mengikuti pelatihan, harus mengeluarkan biayanya cukup besar karena harus berangkat ke daerah lain dan jumlahnya juga terbatas,†jelas Agas sapaan akrabnya.
Diharapkan, setelah PBG terbentuk bisa menghemat anggaran dalam peningkatan mutu pendidik di Kaltara. Peluang Guru untuk belajar meningkatkan kualitas pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme lebih mudah. Guru yang mengikuti pelatihan, bisa semakin banyak tidak terbatas lagi seperti sebelumnya. (adv/spo/aii).
Discussion about this post