TARAKAN – Berdasarkan kondisi dilapangan perlu diketahui ada 12 jenis bencana di Indonesia yang sudah ditetapkan, untuk wilayah Kalimantan Utara sendiri ada 9 jenis bencana yang bisa terjadi, seperti gempa, tanah longsor, banjir, kebakaran, karhutla, tsunami, dan lainya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tarakan Abdul Azis mengatakan Gempa yang dulu disangka tidak ada pernah terjadi di Kaltara, sedangkan banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sangat nyata sering terjadi.
“Yang jelas ada 2 jenis bencana yang sering terjadi di Kaltara khususnya di Tarakan yakni Karhutla dan Banjir, karhutla sepanjang tahun 2019 sudah terjadi 30 lebih di Tarakan, nah banjir di wilayah Malinau, Nunukan sangat luar biasa,’’ ungkap Abdul Azis Kepala Pelaksana BPBD Tarakan Senin (26/8/2019).
Jika melihat dokumen kebencanaan dimulai dari kajian resiko bencana kemudian rencana penanggulangan bencana, saat ini BPBD Kota Tarakan sudah memiliki kajian bencana dan rencana penanggulangan bencana. Kemudian dari recana disusun rencana kontijensi (Rekon).
‘’Rekon harus disimulasikan, ketika simulasi seluruh semua terlibat termasuk masyarakat, missal simulasi Tsunami semua masyarakat harus terlibat, dan saat ini simulasi tersebut belum dilaksanakan oleh BPBD karena membutuhkan waktu dan biaya cukup besar,’’ ujarnya.
Simulasi tidak hanya diatas meja namun dilaksanakan sesuai dengan kondisi sebenarnya dimana bencana terjadi mulai dari pengungsian, dapur umum maupun lainya, meski skala besar belum dilaksanakan namun untuk kegiatan sifatnya sosialisasi dan diskusi sudah dilakukan melalui berbagai organisasi, masyarakat maupun sekolah-sekolah.
“Rekon harus disimulasikan, simulasi ditetapkan oleh Pemerintah Kota Tarakan disepakati seluruh stakeholder terkait hasilnya menjadi patokan jika terjadi bencana, mengingat kemarin anggaran defisit harapanya kedepan simulasi dapat dilaksanakan,’’ bebernya.
Simulai membutuhkan biaya sebesar 500 juta rupiah bersumber dari APBD baik pemerintah Kota Tarakan atau Pemerintah Provinsi Kaltara sendiri, “Kita sudah dibantu dari Pemerintah Pusat melalui BNPB seperti peralatan penanggulangan bencana, ngak enak mau minta kembali anggaran operasional, harapanya dapat didukung dari Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kota Tarakan,’’ pungkasnya. (aii/iik)














Discussion about this post