NUNUKAN, KRAYAN – Dalam kunjunganya di Kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara titi pesan kepada masyarakat Krayan yang berbatasan langsung degan Negara Tetangga Malaysia.
“Saya juga titip terutama kepada Kepala Adat Besar, Internet ini bisa seperti pedang bermata dua bisa menjadi alat yang bagus, seperti pisau dipakau meraut, potong sayur namun juga bisa melukai orang demikian juga dengan internet,’’ ucap Rudiantara saat berkunjung ke Krayan, Jum’at (30/8).



Jadi mungkin kita harus bertahap dimulai dari pendidikanya, literasinya untuk menggunakan internet denan baik dan benar, internet tidak ada batasnya sedangkan anak didik kita yang menggunkan internet tanpa diajari terlebih daulu itu bisa nanti menggunakanya degan hal-hal negative.



“Seperti banyak di daerah lainya yang telah terjangkau jaringan 4G dengan baik, internet sudah banyak, wifi gratis dimana-mana, akibatnya banyak orang dengan mudah memposting konten negative salah satunya di media sosial,’’ ujarnya.



Konten negative bisa berita bohong, menghasut, provokasi yang bisa mengadu domba, maka gunakan internet dengan hal-hal positif.
semangat yang luar biasa telah ditunjukkan oleh siswa-siswi dari Krayan. Itu yang harus senantiasa kita pegang, daya juang, semangat juang, cita-cita yang tinggi. Gantungkanlah cita-cita setinggi mungkin di atas langit, kalaupun cita-cita belum tercapai seandainya kita pun jatuh dari cita-cita kita tetap jatuh di antara bintang .

“Khusus bagi adik-adik, karena adik-adik ini adalah pemilik sah masa depan Indonesia. Tadi saya sempat berbicara dengan siswi kelas 12 saya tanya, setelah lulus dari sini mau kemana mau sekolah, kemana? ke Yogya, sekolah apa? sekolah perhubungan. Saya tidak tahu ada atau tidak sekolah perhubungan di Yogya,’’ bebernya.
Bagi pelajar berjuanglah dan berusahalah terus. Indonesia adalah negara yang besar, sepuluh tahun dari sekarang ekonomi Indonesia besarnya diproyeksikan sama dengan ekonomi seluruh negara Asean dikumpulkan menjadi ekonomi Indonesia yang besarnya kurang lebih 2,5 sampai 2,7 kali dari sekarang.
Jadi bayangkan kalau sekarang kelas 12, rata-rata umurnya 11-12, sepuluh tahun lagi 27 sampai 28 tahun. yang sekarang jadi siswa tetapi sepuluh tahun kemudian merekalah yang akan memimpin bangsa Indonesia. Pemuda-pemudi dari Indonesia dan kesempatan yang sama harus diperoleh Pemuda-pemudi dari Krayan.
“Insya Allah kedepan tidak ada desa yang tidak punya BTS. Jadi kalau di sini ada berapa desa ya segitulah BTSnya akan diadakan, jadi secara bertahap dan tidak ada sekolah yang tidak terhubung dengan internet, tidak ada puskesmas yang tidak terhubung dengan internet, untuk kita bisa melayani masyarakat Indonesia dengan lebih baik,’’ punkasnya. (ai/iik)