TARAKAN – Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah Kementerian Dalam Negeri takjub melihat langsung pembangunan insfrastruktur di Kabupaten Tana Tidung, sebab alokasi dana perimbangan dari pusat untuk KTT terbilang kecil.
Hal ini diungkapkan langsung Direktur Fasilitasi Dana Perimbangan dan Pinjaman Daerah Kemendagri Mochamad Ardian Noervianto setelah melakukan kunjungan lapangan bersama Bupati Tana Tidung Undunsyah dan jajaran, Jum’at 21 November 2019.
“Fakta dilapangan sangat luar biasa, malu rasanya dengan alokasi DAK untuk KTT yang terbatas Rp. 62 Milyar, bagi kami dipusat kecil tapi hasilnya output kinerja melebihi uang yang diberikan dari Pemerintah Pusat ke KTT,†ungkap Mochamad Ardian Noervianto, Sabtu (22/11).

Kemendagri sangat apresiasi kepada Bupati KTT, jajaran, Forkopimda dan masyarakat yang telah bersinergi mewujudkan tata kelola keuangan dengan baik.


Baca Artikel Terkait: Kabupaten Tana Tidung Gunakan 57 Persen Dana Perimbangan
Bukan hanya hasil, kunjungan kali ini juga melihat langsung permasalahan di KTT, ada beberapa persoalan, salah satunya terdapat Rumah Sakit Umum yang sudah bagus disiapkan namun terkendala dengan dokter specialist.

“Butuh 4 dokter specialist, upaya sudah dilakukan dengan memberikan take home pay sebesar Rp. 75 juta perbulan mungkin paling besar se Kalimantan, tapi ngak ada yang mau,†bebernya.
Selain itu ada SD, SMP, SMA terpadu yang sangat bagus, dan ini dapat menjadi percontohan bagaimana menciptakan SDM yang unggul.
“Sekolah besar tapi siswanya tidak banyak, pak Bupati ternyata tidak berfikir sampai 2021 masa jabatan, akan tetapi jangka panjang, berfikir kedepan SDM di KTT baik secara kesehatan dan berkwalitas secara pendidikan,†ujarnya.
Diharapan Bupati KTT untuk segera menyampaikan permasalahan ini secara resmi, Kemendagri akan undang sektor lain untuk membantu mencari solusi. Terkait dengan pembangunan yang sudah berjalan harapanya dapat diteruskan pemimpin selanjutnya. (aii)