Menu

Mode Gelap

Daerah

Terancam Longsor, Komisi 3 DPRD Tarakan Kunjungi Rumah Warga RT 20 Pamusian


					Anggota Komisi 3 DPRD Tarakan Meninjau Rumah warga RT 20 Pamusian yang Terancam Longsor. (9/12). Poto: Slamet / fokusborneo.com Perbesar

Anggota Komisi 3 DPRD Tarakan Meninjau Rumah warga RT 20 Pamusian yang Terancam Longsor. (9/12). Poto: Slamet / fokusborneo.com

TARAKAN – Anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan melakukan kunjungan ke rumah warga di RT 20 Kelurahan Pamusian Kecamatan Tarakan Tengah yang sering terkena longsor saat turun hujan deras, Senin (09/12/19). Dalam kunjungannya ini, Komisi 3 meminta kepada pemerintah membantu membuatkan siring agar rumah warga tidak terkena longsor.

Kunjungan lapangan Anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan ke lokasi rumah warga di RT 20 milik Kuniati, didampingi BPBD Kota Tarakan, Camat Tarakan Tengah dan Lurah Pamusian.

width"300"

Anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Simon Patino mengatakan kunjungan ini menindaklanjuti keluhan warga RT 20 yang rumahnya terancam kena tanah longsor. Saat turun hujan, air yang berasal dari tanah makam di Markoni ini sering masuk kerumah.

“Kami melihat kondisinya memang cukup mengkhawatirkan. Rumahnya sangat beresiko terkena tanah longsor apalagi saat turun hujan,” ucapnya.

Komisi 3 sudah meminta kepada Pemerintah Kota Tarakan khususnya BPBD agar dilakukan penindakan. Ini sudah beberapa kali longsor dan ditinjau tapi belum ada tindakan.

“Kami sudah meminta ke BPBD agar segera ada tindakan dan dituntaskan jangan hanya dibiarkan. Soalnya sudah beberapa kali terjadi longsor dan ditinjau tapi agak ada tindakan,” tegasnya.

Kuniati Warga RT 20 Pamusian, menunjukan kondisi rumahnya yang sering kali terdampak longsor. Poto: slamet / fokusborneo.com

Rumah milik Kuniati sudah sering ditinjau dari DPRD dan Pemerintah Kota Tarakan tapi belum ada tindakan yang dilakukan sampai sekarang ini.

“Kalau setiap hujan turun saya gak bisa tidur karena takut air deras turun dari atas tanah makam. Dari sampai air pembuangan dari talang orang masuk juga kerumah,” ungkap Kuniati.

Selama lebih dari 5 tahun, rumahnya sudah 4 kali terkena tanah longsor. Kejadian ini sudah beberapa kali dilaporkan mulai dari RT, Kelurahan sampai Anggota DPRD namun tidak lanjutnya belum ada.

“Saya berharap ada bantuan pembuatan siring biar kalau malam saat hujan tidak takut longsor dari tanah makam dan banjir. Kalau hujan siang atau malam rumah saya selalu kebanjiran karena air lainnya ke rumah saya semua,” keluhnya.

Dulu rumah Kuniati tidak pernah terkena tanah longsor. Tapi sejak ada warga yang mau membangun di belakang rumahnya sekarang sering terkena longsor.

“Rumah saya dulu enggak pernah kena longsor. Tapi sejak ada orang mau membangun dibelakang rumah sekarang enggak jadi karena tanahnya diwakafkan untuk makam rumah saya jadi kebajiran soalnya tanahnya pernah digalinya,” tuupnya. (spo/aii)

Artikel ini telah dibaca 138 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Ketua Umum JMSI Motivasi Siswa SMPN 1 Padangsidimpuan, Tanya Siapa yang Mau Jadi Astronot

26 Juli 2025 - 09:33

Dit Samapta Polda Kaltara Turut Langsung Padamkan Kebakaran Lahan di KM 4

25 Juli 2025 - 22:56

ASN Kemenkes RSUP IKN Dalami Ekosistem IKN pada Hari Kedua Induction Program

25 Juli 2025 - 22:49

APKESMI Dorong Penguatan Layanan Primer dan Penanganan TB Anak di Semiloka Nasional

25 Juli 2025 - 22:18

PTMB Rampungkan Perbaikan, Distribusi Air Balikpapan Mulai Normal

25 Juli 2025 - 21:00

Komisi I DPRD Dorong Pemekaran Desa Binusan Dalam dan Ujang Fatimah

25 Juli 2025 - 20:29

Trending di Daerah