TARAKAN – Setelah pertemuan antara Fajar Mentari (FM) dan Afandi Kamaruddin (AK), akhirnya bursa perebutan pucuk Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) berbuah koalisi dikarenakan alasan memiliki kesamaan visi soal perkembangan keberlanjutan pemuda Muhammadiyah Kalimantan Utara (Kaltara).
Pertemuan Sabtu (28/12/2019) tersebut dihadiri oleh salah satu anggota DPD-RI Hasan Basri, SE., MH sebagai bagian dari Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang saat ini menjadi ketua Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM). Dan dihadiri juga oleh mantan ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) kota Tarakan, H. Abdurrahman, S.Ap yang saat ini beliau selaku ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kota Tarakan.
FM menuturkan bahwa pada prinsipnya arah koalisi masih bersifat kesamaan pandangan untuk membangun pemuda Muhammadiyah Kaltara, khususnya soal pengelolaan sumber daya pemuda, dan belum bicara soal kepada siapa dukungan untuk maju sebagai ketua PWPM diberikan.
“Saya pribadi tetap komitmen dan konsisten pada pernyataan sedari awal bahwa kesiapan saya untuk maju itu tetap berlandaskan kesesuaian kenyataan kondisi. Jika menurut saya kondisinya memang tidak memungkinkan, maka berangkat dengan kesadaran saya akan belajar tentang apa yang disebut dengan istilah turun gunung,” tutur FM.
“Kalimat itu kan berkonotasi ada pengecualian, dengan kata lain bahwa jika saya anggap kondisinya berada dalam batas zona aman, yang dalam arti ada sosok yang layak dirindukan untuk menahkodai PWPM Kaltara untuk berlayar menuju dermaga rindu, maka dengan segala hormat, siapa pun sosok itu, ruang dan waktu saya persilahkan,” kata FM.
“Namun terlepas itu semua, tentu saya juga tidak boleh melangkahi kewajiban saya untuk menghormati sumbang saran dan musyawarah bersama para pendukung saya,” imbuhnya.
Ditambahkan AK, bahwa dirinya dan Fajar adalah sama-sama anak kandung yang lahir dari rahim Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yang dibesarkan oleh organisasi kemahasiswaan itu, sehingga menjadi suatu kewajaran jika keduanya punya rasa kepedulian dan komitmen bersama untuk mengantar pemuda Muhammadiyah ke arah yg lebih baik.
Terpisah, senator Hasan Basri menitip pesan kepada pemuda Muhammadiyah untuk tetap mengedepankan prinsip kebersamaan dengan selalu teguh dalam menjunjung tinggi nilai-nilai ukhuwah terkhusus di antara sesama kader pemuda Muhammadiyah, maupun pemuda Kaltara pada umumnya.
“Berbeda pilihan boleh saja, tapi yang paling utama adalah semangat menjaga kekuatan ukhuwah,” tutupnya. (aii)















Discussion about this post