• About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
Fokus Borneo
Advertisement
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
    • KPH Tarakan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • Rubrik
    • Ekonomi
    • Pendidikan
    • Olah Raga
    • Sosial Budaya
    • Hiburan
    • Energi
  • Opini
No Result
View All Result
Fokus Borneo
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini
Home Daerah

Kaltara Ladang Emas Bagi Oknum Berkedok Pengemis

OPINI Oleh: Fajar Mentari, S.Pd / Aktivis Muda Tarakan

by Redaksi
7 Januari 2020 12:25
in Daerah
A A
0
Satu Lagi Nama Siap Ikuti Bursa Pencalonan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kaltara

Fajar Mentari Siap Mengikuti Bursa Pencalonan Ketua Pemuda Muhammadiyah Kaltara. Poto: Istimewa

FOKUSBORNEO.COM/OPINI – Sebagai Kota Transit, Tarakan menjadi salah satu primadona di wilayah Provinsi Kalimantan Utara, khususnya bagi sebagian orang untuk mengadu nasib, bekerja maupun berusaha.

Namun disisi lain dari itu, Tarakan juga menjadi ladang emas bagi sebagian oknum mencari rejeki dengan kedok pengemis, bukan menjadi rahasia umum masyarakat Tarakan terkenal dengan keramah tamahanya dan sifat dermawan.

Baca Juga

Apresiasi Pendonor Sukarela Warnai Peringatan HUT ke-80 PMI Tarakan

Dishub Balikpapan Tertibkan Parkir Liar di Jalan MT Haryono

Dishub Balikpapan Siapkan Pembangunan Terminal Tipe C di Dermaga Baru Tengah

Peningkatan Jalan Utama dan Lingkungan di Bulungan Rampung Bertahap, Dorong Distribusi Barang dan Jasa

Selain menjadi perbincangan di masyarakat dan media sosial, hal tersebut juga menjadi perhatian aktivis muda Kota Tarakan, Fajar Mentari, S.Pd yang sekarang mengetuai bidang pendidikan dan kaderisasi Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM).

Ini adalah penyakit yang penyebarannya tidak boleh dibiarkan bergerak liar. Berhubung ini adalah penyakit yang kurang diketahui oleh banyak orang, maka sudah keharusannya untuk diinformasikan dan disebarkan kepada masyarakat luas.

Jadi bukan bicara soal ikhlasnya, tapi ini adalah modus kejahatan yang bersifat menipu. Saya mengemis maaf, berdasarkan banyak temuan di lapangan, para pemburu sedekah atau pengemis ini kebanyakan oknum-oknum dari daerah tertentu yang konon katanya, di sana memang ada kampung yang menganut tradisi mengemis, makanya disebut “Kampung Pengemis”. Memang banyak sekali data dan fakta yang bisa kita jumpai di media berita terkait ini dengan mencarinya di google. Woow, ternyata mereka sekarang jadi orang kaya yang tak pernah puas.

Mereka memang sengaja didatangkan secara berkelompok dari kota ke kota, khusus untuk melakukan aksi mengemis.
Perkelompok biasanya berjumlah sedikitnya 10 orang, setiap kelompok menyebar di semua wilayah. Usai menggarap 1 kota, mereka lalu bergeser ke kota yang lain, dan berganti dengan kelompok baru, dan begitu seterusnya.

Coba kita berhitung, dari pintu ke pintu, pengemis hanya butuh waktu “paling lama 2 menit” untuk minta sedekah. Dalam sehari, mereka operasi bisa 7 sampai 8 jam. Kita ambil angka kecilnya 7 x 60 menit = 420 : 2 menit = 210 rumah artinya yang bisa digarapnya. Anggaplah dalam sehari ia berhasil mengetuk “minimal” 100 pintu dikali Rp 2.000, artinya dalam sehari ia bisa menghasilkan Rp 200.000 minimalnya. Itu hasil ngemis persatu orang. Bagaimana jika ada yang nyumbang Rp 5.000, Rp 10.000, atau di atasnya?

Tak jarang juga mereka berkamuflase dengan menjual sticker mantra tolak bala, mantra pengusir iblis, mantra anti serangga, mantra undang rejeki, dan mantra sihir lainnya. Atau berupa buku kecil yang mungkin isinya tentang ayat-ayat cinta. Seringkali dari kita tidak membelinya, namun tetap memberikannya uang iba. Kalaupun dibeli, mereka mendapat untung 100% lebih dari harga modal.

Koordinator atau bosnya ini yang memang agak sulit untuk ditangkap, sebab di samping kurangnya pemahaman warga terkait modus kejahatan bertopeng kaum duafa jenis pengemis ini, sehingga warga tidak curiga dan terpikir untuk segera melaporkan, mereka juga memang sudah didoktrin agar setia jangan sampai bocor, jadi mereka bertahan semaksimal mungkin menjaga kerahasiaan siapa sutradaranya.

Tentu akan hancur mata pencaharian mereka yang datang jauh-jauh jika bosnya ditangkap. Kebanyakan rekrutannya adalah orang-orang yang patah pensil, jadi mereka murni hanya berpikir kalau mereka diamankan petugas, mereka bingung dan tak tahu mesti bagaimana, sehingga penting untuk melindungi bosnya yang dianggap akan mengurus keamanannya jika terjadi hal yang mereka tidak inginkan. Jadi kelompok ini sangat terorganisir. Kejahatan yang sangat terorganisir.

Toh, hal itu sudah biasa mereka lakoni. Mereka terlatih dan kaya pengalaman. Apalagi lantaran mereka dimanjakan oleh warga yang tidak paham untuk segera melaporkan, dan bagi mereka jika kebetulan kena naas lalu disanksi, itu perkara sepele dan cuma dianggap angin lewat (kentut) saja karena sudah biasa, jadi efek jera alergi untuk menyentuh mereka. Mungkin salah satunya disebabkan oleh warga yang memanjakan mereka.

Sungguh makmur kehidupan mereka, cuma modal minta-minta tanpa harus banyak mikir dan menguras keringat berair halal. Yang mereka pikir itu cuma jalan mana yang belum dilewati, dan rumah mana yg belum jadi korbannya? Gampang sekali kan!
Budaya ini sungguh sangat merusak, tontonan yang tidak mendidik, suatu sikap yang memiskinkan martabat manusia. Ini budaya yang miskin akal sehat, budaya tidak waras. Mengajarkan cara mudah ditiru untuk memperoleh uang yang banyak, tetapi tidak bermoral.

Sehingga tidak ada alasan untuk ditoleransi, karena ini budaya malas mikir, malas ikhtiar, malas kerja terhormat. Kebiasaan yang menipu akhlak, dan membunuh perilaku yang berkeadaban. Mengapa saya katakan demikian? Terang saja, karena ini penipuan, layaknya parasit yang menggantungkan kelanjutan hidupnya sekeluarga denga modal nebeng di atas pengorbanan orang lain, Budaya rajin ngemis ini cuma memanfaatkan keringat orang lain.

Untuk itu saya ingin mengajak masyarakat agar informasi ini menjadi bahan renungan kita semua, dan mari kita bekerjasama untuk memerangi jenis kejahatan bertopeng pengemis ini. Jangan diberi uang, laporkan dan tahan sampai petugas datang.

Jika ingin bersedekah, ada lembaga resmi yang berbadan hukum, seperti BAZ, LazisMU, LazisNU, Panti jompo, panti asuhan, atau lembaga penyakur zakat resmi lainya. Kita juga bisa bersedekah ke tetangga atau kenalan yang jelas nyata kita tahu kesusahannya. Tapi, jika sedekahnya uang receh, bisa disumbangkan melalui kotak amal.

Oleh : Fajar Mentari, S.Pd

Tags: borneoFBFokusfokusborneoKalimantanKaltaraKedokOknum PengemisPengemisTrakan

Berita Lainnya

Daerah

Apresiasi Pendonor Sukarela Warnai Peringatan HUT ke-80 PMI Tarakan

20 September 2025 14:36
Daerah

Dishub Balikpapan Tertibkan Parkir Liar di Jalan MT Haryono

20 September 2025 10:45
Daerah

Dishub Balikpapan Siapkan Pembangunan Terminal Tipe C di Dermaga Baru Tengah

20 September 2025 10:18
Daerah

Peningkatan Jalan Utama dan Lingkungan di Bulungan Rampung Bertahap, Dorong Distribusi Barang dan Jasa

20 September 2025 07:15
Daerah

Musda DWP Malinau 2025, Perkuat Sinergi dan Program Pemberdayaan Perempuan

19 September 2025 21:10
Daerah

Aksi Bersih-bersih di Pasar Induk Tanjung Selor, Bupati Syarwani Dorong Kesadaran Kolektif

19 September 2025 18:15
Next Post
Gandeng DUDI, Pemprov Bentuk MPK

Gandeng DUDI, Pemprov Bentuk MPK

Perkuat Kelembagaan, KPU Tarakan Yakin Pilkada 2020 Sukses

Perkuat Kelembagaan, KPU Tarakan Yakin Pilkada 2020 Sukses

FKKRT Himbau, Setiap Rukun Tetangga Gelar Rembuk RT

Rembuk RT, Warga RT 12 Usulkan Semenisasi, Drainase dan PJU

Discussion about this post

Ikuti Kami

Ikuti Kami

Berita Terlaris

  • Kapolda Kaltara bersama Aliansi Masyarakat Adat Asli Kaltara Bahas Rencana Kehadiran HRS di Tarakan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Infrastruktur Pesisir Balikpapan, Jembatan Baru Tingkatkan Mobilitas dan Perekonomian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemilik Sertifikat Lahan Kecewa Tidak Diundang RDP Pencabutan 33 Peta Bidang Tanah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Korpri Tarakan Beri Penghargaan Pensiunan TMT September – Oktober 2025

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AirAsia Masuk, Penerbangan Tarakan-Balikpapan Makin Kompetitif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Fokus Borneo

Ikuti Kami

Rubrik

  • Advetorial
  • Daerah
  • Derap Nusantara
  • Ekonomi
  • Energi
  • Fokus
  • Hiburan
  • IKN
  • KPH Tarakan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Opini
  • Otomotif
  • Parlemen
  • Pemkab Bulungan
  • Pemkab Malinau
  • Pemkab Nunukan
  • Pemkab Tana Tidung
  • Pemkot Balikpapan
  • Pemkot Tarakan
  • Pemprov Kaltara
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • TNI Polri
  • Travel
  • Video

Recent News

Apresiasi Pendonor Sukarela Warnai Peringatan HUT ke-80 PMI Tarakan

20 September 2025 14:36

Solidaritas Pekerja PT KPB Salurkan Infak untuk 5 Rumah Ibadah dan Tahfiz

20 September 2025 14:31
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP

No Result
View All Result
  • Nasional
  • Advetorial
    • Pemprov Kaltara
    • Pemkot Tarakan
    • Pemkab Bulungan
    • Pemkab Nunukan
    • Pemkab Malinau
    • Pemkab Tana Tidung
    • Pemkot Balikpapan
  • Daerah
  • TNI Polri
  • IKN
  • Kriminal
  • Politik
    • Parlemen
  • KPH Tarakan
  • Ekonomi
  • Pendidikan
  • Olah Raga
  • Sosial Budaya
  • Travel
    • Kuliner
  • Energi
  • Hiburan
  • Opini

© 2025 PT KITA MEDIA GROUP