Menu

Mode Gelap

Daerah

Kartu Tani untuk Atasi 2 Masalah Petani


					KARTU TANI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersama Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Banjarmasin Hery Santoso pada sosialisasi dan penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara, Selasa (11/2). Foto : Humas Provinsi Kaltara Perbesar

KARTU TANI : Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie bersama Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Banjarmasin Hery Santoso pada sosialisasi dan penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara, Selasa (11/2). Foto : Humas Provinsi Kaltara

TANJUNG SELOR – Ada 2 kelemahan dalam pengembangan pertanian di Indonesia, khususnya Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Yakni, pengembangan teknologi dan pemasaran produk pertanian. Kedua hal tersebut menjadi fokus arahan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie saat membuka sosialisasi yang dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara di ruang pertemuan lantai 2 Hotel Luminor Tanjung Selor, Selasa (11/2).

Menurut Irianto, untuk mengatasinya pemerintah pun melakukan pengadaptasian yang luar biasa saat ini. Salah satunya dengan menerbitkan Kartu Tani. “Tentu saja prinsip dari penyaluran Kartu Tani ini, adalah agar petani lebih sejahtera dan beradaptasi dengan kemajuan zaman.

Adapun kelebihan Kartu Tani ini, adalah dapat mencegah terjadinya penyimpangan subsidi pupuk, mempermudah peredaran uang (non tunai), dapat digunakan sebagai tabungan, meminimalisir tindak kriminal dan lainnya,” kata Gubernur.

width"250"

Di Kaltara, pemegang Kartu Tani, sesuai data Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara sebanyak 1.786 orang dari sekitar 7 ribuan petani se-Kaltara. “Untuk penyalurannya, pemerintah bekerjasama dengan BRI (Bank Rakyat Indonesia).

width"400"
width"450"
width"400"

Saya menilai kerjasama ini cukup baik, mengingat BRI dikenal sebagai BUMN dengan aset yang besar, serta sangat kredibel dan akuntabel serta terpercaya,” ungkap Irianto.

Sebelumnya, Gubernur menyatakan bahwa secara umum, pembangunan pertanian dimulai dengan terencana dan terprogram bagus oleh pemerintah. Namun, ada beberapa hal penting yang harus dipahami terkait dengan pengembangan pertanian di Indonesia, khususnya Kaltara.

width"300"

“Faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan pertanian di daerah, diantaranya produksi pertanian. Seperti lahan, SDM petani dan keluarganya, air, iklim (udara), sinar matahari dan lainnya. Lalu, sarana produksi pertanian, seperti, bibit, pupuk, pestisida, dan lainnya. Selanjutnya, teknologi pertanian dan terakhir pemasaran produk pertanian,” tutur Irianto.

Guna diketahui, penandatanganan kerjasama penyaluran Kartu Tani di Provinsi Kaltara dilakukan antara Gubernur Kaltara dengan Pemimpin Wilayah Kanwil BRI Banjarmasin Hery Santoso.(humas)

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

World Bank Apresiasi Pembangunan Hijau IKN: Perpaduan Konstruksi dan Alam yang Harmonis

8 Juni 2025 - 19:51

KPBU di IKN Semakin Diminati, Mendukung Percepatan Pembangunan di IKN

8 Juni 2025 - 17:22

Raih Penghargaan di Malaysia, Inovasi HOMC-95 Kilang Pertamina Unit Balikpapan Dapat Silver Medal dan Penghargaan Internasional ITEX 2025

8 Juni 2025 - 07:20

Cucu Ki Hajar Dewantara Kembangkan Pendidikan Bertaraf Internasional

7 Juni 2025 - 22:30

Sapi Presiden Disembelih hasilkan 400 KG untuk Warga Balikpapan Barat

7 Juni 2025 - 16:42

Tanggapi Aspirasi Mahasiswa Hukum, Dishub Balikpapan Revisi Aturan Kendaraan Berat Demi Keselamatan Jalan

7 Juni 2025 - 14:30

Trending di Daerah