TARAKAN – Musyawarah Wilayah Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Kalimantan Utara (Musywil PWPM Kaltara) yang rencana awal digelar akhir Desember 2019, lalu diundur 1 Maret 2020 membuat satu persatu dari sekian bakal calon (Bacalon) mengurungkan niat untuk ikut bertarung.
Ketua PWPM Kaltara Imran mengatakan, bahwa dari 18 orang yang rencananya maju mendaftar sebagai calon ketua, 12 orang terkonfirmasi sudah menyatakan batal untuk maju, semua dengan alasan yang sama karena tidak yakin menang melawan salah satu bacalon yakni Fajar Mentari atau FM.
“Berarti tersisa 6 orang, sementara kuota yang harus diisi oleh calon formatur itu berjumlah 11 orang untuk menentukan siapa ketua. sejauh ini menurut informasi Panitia Pemilihan (Panlih), baru 2 orang pendaftar selain FM, padahal batas waktu pendaftaran hanya sampai 21 februari,” ucap Imran.
Menurutnya, semangat untuk berkompetisi kian terasa redup sejak FM menyatakan diri untuk turut meramaikan perhelatan di Musywil kali ini.
Kekuatan FM untuk memenangkan kompetisi ini memang jadi perhatian dan sangat diperhitungkan, itu juga dirasakan oleh seluruh Organisasi Otonom (Ortom) di Muhammadiyah, bahkan beredar di masyarakat luas, hampir semua mengerucut ke FM.
“Saya pribadi dan sebagai Ketua PWPM Kaltara, prinsipnya mendorong, membuka dan memberi kesempatan kepada siapa pun kader untuk maju selama ia punya peduli dan niat yang mulia untuk menahkodai masa depan PWPM yang lebih baik,†tutup Imran. (*/iik)
Discussion about this post