TARAKAN – Darurat Covid-19 pemerintah kota Tarakan lakukan pembatasan angkutan penumpang hingga 30 Mei 2020.
Hal tersebut tertuang dalam surat Walikota Tarakan kepada Menteri Perhubungan RI Cq Dirjen Perhubungan Laut, Dirut Lalulintas Laut, dan Dirut PT Pelni.
Walikota Tarakan Khairul mengatakan, ada 2 surat, karena meminta penutupan akses maka membutuhkan proses yang lama, maka salah satu suratnya ditujukan ke armada laut terutama PT Pelni jika masuk ke Tarakan tidak boleh mengangkut penumpang, hanya mengangkut Barang logistik.
“Untuk penumpang moda laut tujuan selain Tarakan silahkan, saat kapal singgah di pelabuhan Tarakan tidak boleh turun,” terang Khairul, Selasa (7/4/2020).
Hal ini dilakukan mengingat perkembangan Covid-19 terus mengalami peningkatan, dan Tarakan di sektor transportasi adalah sebagai penghubung 5 Kabupaten dan Kota di Kaltara.
“Termasuk Bandara juga minta minta maskapai mengurangi jumlah flight tidak seperti sekarang, mungkin hanya 1 flight pulang pergi Tarakan,” terang Khairul, Selasa (7/4/2020).
Jika kapal Pelni masih bisa mengangkut barang, tapi untuk pesawat memang bukan dirancang untuk barang tapi penumpang.
“Maka biar tidak saling merugikan Pelni tetap boleh masuk tapi hanya barang, nah Bandara kalau menutup kan tidak bisa, kita imbau kepada maskapai kalau bisa mengurangi frekuensi, kami juga bermohon kepada Kementerian Perhubungan,” katanya.
Hal ini dilakukan agar pengawasan lebih mudah. Walikota tegaskan surat tersebut hanya pemberitahuan setelah final akan disebarluaskan. (wic/iik)
