TARAKAN – Pemerintah Kota Tarakan, bakal menggandeng ojek online (ojol) dalam pendistribusian sembako kepada terdampak pandemi virus corona (Covid-19) selama diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini, agar ojol tetap memiliki pendapatan.
Walikota Tarakan Khairul mengatakan, berdasarkan hasil diskusi bersama Dewan Pimpinan Daerah (DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Kalimantan Utara di rumah Dinas Walikota, Pemkot Tarakan menawarkan ojol untuk mendistribusikan sembako.
“Kita kasih solusi Gojek dan Grab untuk dilibatkan dalam pengantaran bantuan sembako ke masyarakat. Sehingga mereka punya pendapatan, dan itu nanti dibayar oleh Pemerintah. Mereka juga diwajibkan pakai masker selama PSBB,†kata Walikota Tarakan Khairul, Rabu (22/4/20).

Walikota menjelaskan, Itu juga mengurangi social distancing agar masyarakat tetap diam di rumah. “Keberadaan ojol, juga bisa dimanfaatkan untuk go shop mungkin ibu-ibu bisa pesan belanja di pasar jadi tidak perlu keluar,†tambahnya.
Selama diberlakukan PSBB, ojol tidak diperbolehkan membawa penumpang termasuk moda transportasi lain.“Ojol tidak boleh bawa penumpang, selama PSBB. Termasuk kendaraan pribadi, angkutan umum maupun moda transportasi lain,†tuturnya.

Sementara itu, usulan kerjasama dengan Pemerintah untuk membantu pendistribusian sembako, disambut baik DPD ADO Kaltara.
“Ini bisa membantu pendapatan untuk driver aktif dengan memberikan job. Pengantaran bantuan sembako ke masyarakat, bisa menggunakan jasa expres driver online,†ujar Ketua DPD ADO Kaltara Andrianinur, SE.
Sebelumnya, ADO Kaltara mengajukan kompensasi untuk driver online R2 sebesar 100 ribu per hari selama diberlakukan PSBB di Kota Tarakan.
“Hanya saja menurut Pemkot sangat besar dana yang dibutuhkan. Jiika ada 1.000 driver saja berarti Pemkot harus menyediakan dana 100 juta per hari. Makanya Pemkot akan memberikan pembagian sembako,†ujar Adhit sapaan Andrianinur.
DPD ADO Kaltara juga mengharapkan bantuan dari Pemkot Tarakan agar dapat menyampaikan himbauan langsung kepada semua finance di Kota Tarakan, agar ada keseragaman aturan memberikan keringanan dan mempermudah driver online.
“Harapan kami para aplikator GRAB/GOJEK juga dapat berperan aktif membantu memperhatikan driver online dengan menurunkan potongan 20 persen menjadi 10 persen selama pandemi sesuai surat yang sudah kami ajukan,†tutup Adhit.(mt)