TARAKAN – PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Tarakan batal lakukan pemadaman listrik pada hari Minggu 10 Mei 2020, yang sebelumnya rencana tersebut sudah diumumkan PLN secara resmi kepada masyarakat.
Jadwal yang semula Minggu 10 Mei 2020 dijadwalkan ulang menjadi Sabtu 16 Mei 2020, sehubungan dengan adanya masukan dan berbagai pertimbangan.
“Pada hari Mingu umat Kristiani melaksanakan Ibadah Gereja melalui live streaming,†terang Suparje Wardiyono, Manajer PLN UP3 Tarakan, Minggu (10/5/2020).

Kegiatan tersebut mejadi salah satu alasan dan pertimbangan pemadaman dijadwalkan ulang oleh pihak PLN UP3 Tarakan.


Suparje mengatakan, pemadaman bergilir dilakukan dalam rangka pemeliharaan statiun kompresor gas (SKG) di Bunyu sehingga pasokan gas ke pembangkit Tarakan berkurang.
“Pasokan gas dari Pertamina EP Field Bunyu berkurang menjadi 2,5 MMSCFD (Million Standart Cubic Feet Per Day) atau setara dengan 10,6 Mega Watt (MW),†katanya.

Dengan berkurangnya pasokan gas dari Bunyu sehingga dengan terpaksa dilakukan pemadaman sebagian (secara bergilir) untuk pelanggan listrik di Tarakan.
Berkurangnya pasokan gas, terjadi defisit 3-8 MW sesuai pergerakan beban 3 MW saat pukul 06.00 Wita  dan 8 MW saat pukul 18.00 WIta.
“Prinsipnya Pembangkit Gas PLN siap standby, mengikuti pasokan gas,†ujarnya.
Suparje menambahkan, jika ada tambahan gas semakin besar atau lebih cepat pemeliharaan kompresornya, maka segera dioperasikan tambahan pembangkit listrik.
Baca juga :
Kondisi normal pasokan gas PEP bunyu ke PLN Tarakan antar 3-7 MMSCFD, dengan perhitungan 1 MMSCFD setara dengan 4,25 MW.
“Pasokan gas dari Bunyu sebesar 3-7 MW bisa membangkitan listrik setara 12,75 MW – 29,75 MW,†imbuhnya.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan listrik PLN UP3 Tarakan, pasokan Sistem Tarakan selain dengan pembangkit gas, juga dari PLTD berbahan bakar HSD/Solar. (wic/iik)