Menu

Mode Gelap

Daerah

Ambil Sampel Ikan di Pasar, BKIPM Tarakan Pastikan Mutu Hasil Perikanan Terjaga


					Petugas BKIPM Tarakan Mengambil Sampel Ikan di Pasar Ikan Beringin. foto: fokusborneo.com Perbesar

Petugas BKIPM Tarakan Mengambil Sampel Ikan di Pasar Ikan Beringin. foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Tarakan bersama BPOM di Tarakan, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, UPT Dinas Perikanan, PSDKP lakukan kegiatan monitoring Inpres nomor 01 tahun 2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat, Selasa (29/9/2020).

Monitoring dilakukan di tiga titik pasar tradisional di Tarakan, yakni Pasar Ghuser, Pasar Beringin, dan Pasar Tenguyun. Tim monitoring yang juga dihadiri kepala BKIPM Tarakan Umar mengambil beberapa sampel ikan di tiga pasar tersebut.

Ketau Tim Monitoring Inpres 01 tahun 2017 BKIPM Tarakan, Darmansyah menjelaskan, kegiatan monitoring ini dilakukan untuk ketiga kalinya di tahun 2020 dengan tujuan tidak lain tidak bukan untuk menjaga mutu.

width"250"

“Monitoring untuk menjaga mutu dari hasil-hasil perikanan yang didistribusikan langsung ke konsumen melalui pasar-pasar tradisional yang ada di Tarakan,” jelasnya.

width"400"
width"450"
width"400"

Dari hasil monitoring tim akan melakukan uji kesegaran dan uji mikrobiologi termasuk bakteri yang terkandung dalam komoditi perikanan, kemudian ada uji salmonella, ecoli.

“Dari situ nanti kita bisa simpulkan satu hasil apakah ikan-ikan hasil komoditi perikanan yang didistribusikan ke konsumen itu layak dikonsumsi atau tidak,” terangnya.

width"300"

Darmansyah mengatakan, untuk sampel yang diambil bervareasi tergantung kebutuhan untuk melakukan pengujian jenis apa, rata-rata sampel diambil setengah – satu kilogram, seperti ikan bawal, togkol, ikan kering, udang segar, ikan layang.

“Yang jelas kita dari inspektur pergi ketempat melakukan monitoring atau penilaian melihat dari kondisi itu yang mana kira-kira yang kemungkinan bisa menimbulkan kontaminasi. tapi kalau dia bagus-bagus saja dan segar mungkin kita tidak mengambil,” tuturnya.

Selain monitoring, kegiatan inpres juga menilai kondisi kelayakan pasar dengan menggunakan acuan-acuan dari pusat. Dari kegiatan ini juga akan dilaporkan kondisi pasarnya layak atau tidak.

“Secara sepintas dari tiga pasar yang kita datangi tadi, secara garis besar kalau kita bilang layak ya cukup layak tapi masih ada beberapa hal yang mungkin masih harus diperhatikan seperti contoh toilet,” ungkapnya.

Jika tidak ada fasilitas toilet pasar langsung masuk kategori kritis. Kemudian saluran pembuangan air juga banyak tersumbat tertutup kotoran, dari kast mata bangunan atap juga banyak yang bocor. (wic/iik)

Artikel ini telah dibaca 149 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Tidak Lolos PPPK, Honorer R2 dan R3 Menunggu Kepastian

9 Juni 2025 - 11:03

World Bank Apresiasi Pembangunan Hijau IKN: Perpaduan Konstruksi dan Alam yang Harmonis

8 Juni 2025 - 19:51

KPBU di IKN Semakin Diminati, Mendukung Percepatan Pembangunan di IKN

8 Juni 2025 - 17:22

Raih Penghargaan di Malaysia, Inovasi HOMC-95 Kilang Pertamina Unit Balikpapan Dapat Silver Medal dan Penghargaan Internasional ITEX 2025

8 Juni 2025 - 07:20

Cucu Ki Hajar Dewantara Kembangkan Pendidikan Bertaraf Internasional

7 Juni 2025 - 22:30

Sapi Presiden Disembelih hasilkan 400 KG untuk Warga Balikpapan Barat

7 Juni 2025 - 16:42

Trending di Daerah