Menu

Mode Gelap

Daerah

Imunisasi Polio Massal di Tarakan Mencapai 35,9 Persen


					Bahriyah Tul Ulun, Kasi P2PM Dinkes Tarakan. Foto: fokusborneo.com Perbesar

Bahriyah Tul Ulun, Kasi P2PM Dinkes Tarakan. Foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Kepala Seksi (Kasi) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Tarakan, Bahriyah Tul Ulum mengatakan, sampai saat ini progres pencapaian pelaksanaan imunisasi polio massal untuk tingkat kota Tarakan sudah mencapai 35,9 persen.

“Untuk update imunisasi tambahan IPV kita sudah lakukan sampai hari ini untuk tingkat kota sudah 35,9 persen, kita mulai laksanakan itu pada tanggal 19 Oktober,” jelasnya kepada awak media, Rabu (2/12/2020).

Ia menjelaskan, 35,9 persen ini terbagi diseluruh pukesmas di Kota Tarakan, jadi untuk masing-masing pukesmas sudah melaksanakan imunisasi polio dan paling tinggi pukesmas juata 53 persen.

“Kita sih targetnya sampai 95 persen, masih ada waktu kita harapakan sembelum ganti tahun bisa selesai minimal 80 persen tapi kalau sampai 95 persen lebih baik lagi,” tuturnya.

Secara angka saat ini sudah 20.123 anak dari target sasaran 56.000 anak se-kota Tarakan usia 4 bulan sampai 15 tahun. Jadi masyarakat yang belum membawa anaknya bisa membawa ke semua layanakan kesehatan.

“Kita buka layanan kesehatan untuk imunisasi polio tapi harus antri. Posisi pandemi Covid-19 saat ini posyandu belum buka, sekolah belum buka,” katanya.

Setiap pelaksanaanya dinas kesehatan selalu mengedepankan protokol kesehatan salah satunya mengindari penumpukan, sehingga dalam pelaksanaan imunisasi di masa pandemi aman dengan protokol kesehatan.

Lebih lanjut, Bahriyah Tul Ulum mengatakan, dari evaluasi pelaksanaan imunisasi di lapangan tidak ada kendala, masyarakat sangat antusias meski dalam kondisi pandemi dengan mengutamakan protokol kesehatan.

“Imunisasi berlajar lancar, semua pukesmas sudah mempunyai sasaran masing-masing sehingga diatur untuk datangnya, masyarakat rata-rata sudah paham pentingnya imuniasi polio dan sudah mengetahui bahaya penyakit polio,” imbuhnya.

Imunisasi polio massal atau imunisasi tambahan dilakukan tanpa melihat status imunisasi sebelumnya, “Ini imuniasi polio suntik bukan polio tetes, kalau polio tets itu kan hanya polio 1 dan polio 3, kalau suntik ada polio 2, lebih lengkap,” pungkasnya. (wic/iik)

Artikel ini telah dibaca 59 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Kunjungan Menteri Desa, Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah

7 Juli 2025 - 22:13

“Ngopi Bareng Pak Sopir” Upaya Satlantas Polres Tarakan Cegah Pelanggaran Lalulintas

7 Juli 2025 - 18:49

Pertemuan dengan PT Inhutani I, Pemkab Tana Tidung Bahas Pemindahtanganan HGB

7 Juli 2025 - 13:57

Sampai Juni 2025, Ombudsman Kaltara Menerima 164 Aduan dari Masyarakat 

7 Juli 2025 - 13:46

14 Wartawan Baru Sukses Digembleng di OKK Perdana PWI Tarakan

7 Juli 2025 - 09:09

Pop ke IKN Tidak Dipungut Biaya Apapun Setiap Hari, Stop Pungutan Liar Masuk ke IKN

6 Juli 2025 - 21:19

Trending di Daerah