TARAKAN – Wakil Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Utara Supa’ad Hadianto meminta pendistribusian gas melon 3 Kilogram di Kota Tarakan ditata ulang. Hal ini perlu dilakukan supaya pendistribusian tepat sasaran.
Permintaan tersebut disampaikan saat anggota Komisi III DPRD Provinsi Kaltara melakukan kunjungan kerja ke kantor Pertamina Fuel Terminal Tarakan, Kamis (14/1/21). Menurut Supa’ad, penataan ini untuk menggeser jatah masyarakat Kota Tarakan yang rumahnya sudah teraliri jaringan gas rumah tangga. Selain itu juga mengurangi kelangkaan gas bersubsidi di Kota Tarakan.
“Gas rumah tangga di Tarakan ini kan sudah kurang lebih 10.000 rumah tangga di sudah mempunyai gas rumah tangga, seyogyanya ini dipetakan atau meping diinventarisir, sehingga jatah untuk orang-orang di rumah tangga bisa digeser baik itu untuk UMKM maupun daerah pesisir karena selama ini distribusi gas 3 Kg belum tepat sasaran,” kata Supa’ad Hadianto ditemui usai kunjungan.
Supa’ad mencontohkan di daerah pesisir seperti Lingkas Ujung, Selumit pantai, Juata laut, Pantai Amal gas 3 Kg pendistribusian masih kurang lancar. Selain itu kuota untuk rumah tangga dan UMKM masih tercampur, ini perlu penataan ulang. Sistem kontrolnya belum satu sistem.
“Ada juga oknum-oknum tertentu yang masih ikut bermain di dalam sistem distribusi gas 3 Kg ini yang mengakibatkan ketidakadilan. Contoh harga yang seharusnya 16 ribu pada bulan-bulan tertentu bisa sampai 80 ribu ini kan membebani ekonomi rakyat,” tegas politisi Partai Nasdem.
Pada bulan Februari 2021, Pertamina Fuel Terminal Tarakan akan melaunching Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) sebagai tanda dimulainnya pengisian awal gas 3 Kg di Kota Tarakan. Diharapkan ini bisa menjadi solusi mengatasi kelangkaan gas 3 kg yang sering terjadi di Kota Tarakan.
“Itu akan di Launcing pada awal bulan Februari di Kelurahan Juata Permai yang dibangun oleh PT Kayan group. Disini nanti akan memutus mata rantai jalur distribusi yang dari Balikpapan ke Tarakan dan semakin memudahkan distribusi di Tarakan dan Nunukan karena SPBE yang ada di Tarakan yang melayani pengisian Tarakan dan Nunukan. Sehingga ini akan menghemat waktu, lebih baik sistem distribusi,” ucap Supa’ad juga sebagai Sekretaris DPW Partai Nasdem Kaltara.
Supa’ad juga meminta kepada Pertamina Fuel Terminal Tarakan, mengalokasi kuota untuk UMKM. Sehingga UMKM memudahkan gas 3 Kg tidak kesulitan seperti sekarang ini. Selain itu, harganya juga sesuai harga eceran tertinggi (Het).
“Ini supaya UMKM bisa bergerak lebih cepat dan pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik, karena UMKM ini belum ada kuota khusus untuk UMKM. Saya berharapkan dengan Pertamina dan pemangku kepentingan yang ada di Kota Tarakan dan Kaltara, untuk menata dan mengajukan kuota khusus untuk UMKM yang ada di Kaltara. Kenapa UMKM ini adalah salah satu pilar roda ekonomi yang ada di masyarakat Kaltara ini perlu menjadi perhatian,” tutup Supa’ad.(iik)















Discussion about this post