TANA TIDUNG – Pulihkan perekonomian ditengah pandemi Covid-19, program Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Tana Tidung 2021 fokus memberikan bantuan stimulan kepada kelompok tani, ternak dan nelayan.
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan KTT Hardani Yusri, SE mengatakan upaya ini untuk membantu memulihkan perekonomian kelompok tani, ternak dan nelayanan ditengah tengah situasi pandemi Covid-19.
“Salah satunya kelompok tani yang fokus kita bantu di Tanah Lia karena disana luas lahannya, besar, hamparannya luas. Daerah lain tetap kita beri bantuan, tapi tidak sebesar yang di Tidung Pala dan Tana Lia. Setiap kelompok tani di kecamatan pasti kami bantu,” kata Hardani Yusri kepada Fokusborneo.com, Rabu (3/2/21).
Disamping itu Hardani juga menjelaskan, program lain Dinas Pertanian dan Perikanan Tana Tidung bersinergi dengan kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian.
“2021 fokus kepada pengembangan disertifikasi pangan lokal artinya tidak hanya cuma membangun pertanian dalam artian tanaman padi dan lain sebagainya, tapi lebih mengembangkan tanaman-tanaman lokal seperti jagung, pisang dan ubi,” ujarnya.
Hardani menuturkan pengembangan tanaman jagung, pisang dan ubi ini, sebagai alternatif makanan olahan yang bisa dikonsumsi masyarakat Tana Tidung selain beras.
“Yang jelas kita melakukan pemetaan dulu daerah mana yang potensi untuk kita kembangkan produk itu. Fokus bantuan pertanian ini, ke daerah yang hamparan lahannya luas seperti Tidung Pala dan Sesayap. Harapan saya untuk petani yang ada di KTT manfaatkan semua bantuan yang di berikan oleh pemerintah daerah, pemerintah Provinsi dan pemerintah Pusat,” imbaunya.
Hardani menambahkan untuk meningkatkan hasil panen pertanian, peternakan maupun nelayan, Dinas Pertanian dan Perikanan juga memberikan pendamping atau penyuluh kepada petani, peternak dan nelayan. Tenaga penyuluh ini, berasal dari tenaga kontak maupun aparatur sipil negara (ASN).
“Tiap desa sudah kita siapkan tenaga penyuluh yang mendampingi. Paling tidak bisa memberikan dukungan pangan di KTT khususnya petani padi dan kelompok-kelompok tani lainnya. Ketahanan pangan sementara ini prioritas komoditas pangan kita,” tutupnya.(ai/Iik)