TANA TIDUNG – Organisasi perangkat daerah (OPD), Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Tana Tidung siap tancap gas. Meskipun belum memiliki kantor sendiri, Dispersip akan memaksimalkan fasilitas yang ada.
Plt Kepala Dispersip KTT H. Nurzain, SE mengatakan Dispersip dulu menjadi satu dengan Organisasi Tata Laksana (ORTALA). Sejak keluar peraturan yang baru, Dispersip pisah menjadi Dinas sendiri.
“Saya menerima nota dinas 11 Januari 2021, kantor yang ada sekarang sifatnya sementara. Untuk kantor bayangannya sudah ada di Mes Guru, tapi karena bulan Februari efektifnya gak mungkin kita tidak ngantor karena semua surat yang ditujukan kepada kepala dinas diminta langsung bekerja makanya sementara disini,” kata Nurzain, Rabu (17/2/21).
Nurzain menjelaskan di Kantor baru di Mes Guru, belum ada perlengkapan. Saat ini masih dilakukan pembenahan sebelum nantinya ditempati.
“Bagaimana kita bisa bekerja kalau kita tidak ada apa-apa di Kantor baru. Makanya saya mengambil langkah untuk sementara kita disini untuk menjalankan roda tupoksi, agar sesuai dengan fungsinya sambil dilakukan pembenahan dulu karena OPD baru,” bebernya.
Lebih lanjut Nurzain menjelaskan untuk triwulan pertama, fokusnya pembenahan perangkat termasuk terkait anggaran. Selain itu juga menyesuaikan dengan kepala daerah yang baru nantinya.
“RKA kita ini kan baru, jadi saya sedang mempelajari kira-kira langkah awal yang kita lakukan yang berkaitan dengan kondisi Covid seperti apa. Selain itu kita juga harus menyesuaikan dengan kepala daerah yang baru, kita masih menunggu rencana visi misi beliau kita sesuaikan jadi bisa satu arah untuk pertimbangan kegiatan,” ujarnya.
Nurzain juga memohon dukungan dari DPRD KTT terutama untuk kantor baru. Sehingga Dispersip bisa sejajar dengan dinas lainnya yang sudah lama.
“Kemarin habis ada kunjungan DPR, saya bawa ke kantor sini saja agar beliau tahu kondisi kita sekarang. Ini kita lakukan untuk meminta dukungan kepada DPR. Kita mengharapkan dukungan mereka agar Dinas Kearsipan cepat mensejajarkan dirinya dengan instansi yang sudah lama,” terangnya.
Nurzain menambahkan jumlah pegawai Dispersip hanya 10 orang ditambah 2 tenaga kerja kontrak. Untuk penambahan pegawai, menunggu arahan dari Bupati baru.
“Kondisi kantor yang seadanya ini belum optimalkan. Harapan kami ada bantuan yang berasal dari pusat makanya kemarin kita bersinergi dengan DPR dan Provinsi untuk meminta dukungan agar kita bisa membangun gedung yang representatif,” tutupnya.(ai/Iik)
Discussion about this post