TANJUNG SELOR – Program 100 hari untuk membangun Kabupatan Tana Tidung setelah menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali-Hendrik akan fokus pendidikan dan kesehatan. Di sektor pendidikan, Ibrahim-Hendrik akan menambah anggaran beasiswa pendidikan.
Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengatakan langkah pertama akan dilakukan mendukung program 100 hari kerja, memverifikasi program Bupati dan Wakil Bupati KTT periode terdahulu.
“Jadi kita akan mensinkronisasi dengan program saya. Kalau tidak sesuai tidak akan kita laksanakan dulu, tapi kalau sesuai dengan program dan visi saya maka akan kita laksanakan untuk dijadikan program 100 hari saya,” kata Ibrahim ditemui usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati KTT di Kantor Gubernur Kaltara di Tanjung Selor, Jumat (26/2/21).
Pekerjaan rumah sebagai Bupati yang akan diselesaikan dijelaskan Ibrahim, tentang pendidikan, pusat pemerintahan dan kesehatan. Apalagi sekarang harus fokus penanganan penyebaran Covid-19.
“Anggarannya lagi turun untuk penanganan Covid sendiri seperti apa, kan kita sudah di buka kan ruang berdasarkan surat edaran Mendagri dan diatur oleh peraturan Kementrian Keuangan untuk melakukan refocusing anggaran untuk pembelian vaksin dan untuk pemulihan ekonomi terdampak Covid-19,” jelasnya.
Ibrahim menambahkan salah satu program yang akan dijalankan sesuai janji politiknya, pemberian bantuan beasiswa. Anggaran beasiswa ini akan ditingkatkan menjadi 1 miliar per tahun
“Saya melihat sebelumnya pemerintah kurang perhatian ketika berbicara tentang masalah pendidikan terutama beasiswa.Salah satu janji politik saya adalah saya akan menaikan yang namanya bantuan beasiswa yang sebelumnya di berikan pemerintah sebesar 240 juta per tahun, insyakallah tahun ini kita akan bisa menggeser untuk menaikan menjadi 1 miliar per tahun,” bebernya.
Ibrahim menerangkan program pendidikan lainnya memberikan pakai seragam sekolah dan buku gratis untuk anak sekolah. Selain itu juga memberi bantuan laptop gratis kepada setiap guru yang ada di Kabupaten Tana Tidung.
Sementara Untuk kesehatan, Ibrahim menargetkan penyelesaian akreditasi rumah sakit. Sampai sekarang ini, rumah sakit di KTT belum terakreditasi dengan baik.
“Artinya tahun ini kita akan fokus bagaimana status rumah sakit KTT menjadi status rumah sakit tipe C atau tipe D minimal. Paling tidak kita harus meningkatkan akreditasi rumah sakit dulu,” ujarnya.
Lebih lanjut Ibrahim menjelaskan untuk memaksimalkan pelayanan di rumah sakit, akan disiapkan sumber daya manusia sesuai kebutuhan. Sebelumnya Dinas Kesehatan sudah membuat kontrak dengan dokter spesialis yang akan bekerja di rumah sakit KTT.
“Mungkin gkin itu nanti target saya menyiapkan sumber daya manusianya, untuk pengelolaan manajemen dan pengelolaan rumah sakit sesuai dengan visi misi bahwa beliau (Gubernur Kaltara) Kabupaten Kota ada lah pilar atau ujung tombaknya, kami sangat merespon itu dan kami sangat antusias dengan itu,” tuturnya.
Ia menambahkan sesuai peraturan dan undang-undang perwakilan pemerintah pusat di daerah adalah pemerintah Provinsi yaitu Gubernur.
“Maka penyusun RPJMD Provinsi Kaltara disingkronkan visi misi saya dengan visi misi Gubernur Kaltara dan nasional,” tutupnya.(Iik)
Discussion about this post