TANA TIDUNG – Dalam rangka percepatan akses teknologi informasi di wilayah Kabupaten Tana Tidung (KTT) tahun ini akan dibangun Base Transceiver Station (BTS) dan stasiun penerima dari satelit atau VSAT.
Selain akan dibangun di daerah blank spot di wilayah KTT, pembangunan ini juga mendukung program Bupati dan Wakil Bupati KTT Ibrahim Ali – Hendrik yaitu program KTT digital.
Ditemui media fokusborneo.com, Plt Kadis Kominfo KTT, Wirahadi Rahmatsyah, S.ST menjelaskan, permohonan pembangunan BTS dan VSAT telah disetujui pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi.

“Jadi ada 13 titik permohonan pembangunan BTS di Kabupaten Tana Tidung dan sudah diverifikasi oleh BAKTI
(Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi) Kominfo dan telah disetujui,” ujar Wira, Senin (15/3/2021).

Wira menjelaskan, Pemkab KTT melalui Diskominfo sejak tahun 2017 telah mengajukan permohonan pembangunan BTS untuk lokasi blank spot.
“Sejak tahun 2017 kita sudah mulai mendata daerah atau titik-titik blank spot dan tiap tahun terus diperbarui dan diajukan lagi sesuai tahapan dan standar yang BAKTI tentukan,” Imbuh Kasi Infrastruktur Teknologi Informatika dan Pengembangan E-goverment, Holly Okthaviani, S.Kom.,M.Ap
“Kami begitu bersyukur dengan diverifikasinya permohonan BTS Diskominfo oleh BAKTI. Tadi mami cek, melalui Aplikasi Permohonan Akses Telekomunikasi dan Informasi (PASTI) dan ternyata ada perubahan, dikolom verifikasinya menjadi disetujui dan juga skala prioritasnya dengan keterangan kategori 1,” ungkapnya bahagia.
Wirahadi mengakui bahwa jaringan seluler saat ini merupakan kebutuhan masyarakat, terutama bagi warga yang berada di daerah blank spot, dan ini sudah sering mempertanyakan hal tersebut.
“Ya, kami memahami keinginan semua lapisan masyarakat, apalagi di era sekarang dimana dengan informasi melibatkan banyak hal baik dalam pengambilan keputusan, akses untuk belajar, dan sebagainya. Informasi sudah menjadi suatu kebutuhan. Dengan adanya jaringan yang terhubung informasi bisa sampai dengan cepat,” sambungnya.
Selain pembangunan BTS, Diskominfo juga terus mengupayakan perbaikan akses internet agar seluruh wilayah di KTT dapat terhubung jaringan internet dengan VSAT.
VSAT adalah stasiun penerima sinyal dari satelit dengan antena penerima berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi utama dari VSAT adalah untuk menerima dan mengirim data ke satelit.
Dijelaskan Kabid Teknologi Informatika Pratiwi, ST bahwa hingga sekarang, VSAT yang juga merupakan bantuan dari BAKTI sudah terpasang 30 (tiga puluh) unit di KTT. Layanan internet ini khusus untuk bantuan layanan kesehatan (puskesmas), Kantor Desa, dan layanan pendidikan (sekolah).
“16 unit terpasang pada tahun 2019 dan 14 unit terpasang di akhir tahun 2020. Di tahun 2021 ini, KTT juga akan mendapatkan bantuan VSAT dari Kemenkominfo BAKTI,” ujar Pratiwi.
Diskominfo melalui bidang Teknologi Informatika telah mengajukan 72 titik VSAT yang tersebar di 5 kecamatan dan telah di verifikasi dan disetujui oleh BAKTI dan tinggal menunggu alat-alat tersebut datang.
Adapun lokasi yang diajukan dan verifikasi telah disetujui yaitu, Desa Bandan Bikis, Desa Bebakung, Desa Buong Baru, Desa Gunawan, Desa Mendupo, Desa Rian, Desa Rian Rayo, Desa Sapari, Desa Sebawang, Desa Sengkong, Desa Seputuk, Desa Tengku Dacing, dan Desa Menjelutung.
Dengan demikian, Plt. Kadis Kominfo berharap masyarakat untuk sabar menunggu pemasangan BTS tersebut.
“Untuk informasi waktunya belum ada, sekarang kita tinggal tunggu kabar lagi dari BAKTI kapan pengiriman barang dan pemasangannya, kalau dari kami secepatnya lebih baik. Mudah-mudahan tahun ini sudah terpasang semuanya dan bisa dinikmati oleh warga sekitar BTS tersebut nantinya.” ujar Wirahadi mengakhiri. (her/Iik)