TARAKAN – Mengurangi penggunaan uang tunai dan bentuk transparasi pengelolaan anggaran, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan melakukan pembayaran uang transportasi peserta pelatihan secara non tunai. Upaya ini, juga untuk mengurangi terjadi pertemuan tatap muka ditengah pandemi Covid-19.
Untuk memudahkan peserta membuka rekening, UPT LLK Tarakan kerjasama dengan Bankaltimtara untuk memberikan sosialisasi tatacara pembuatan rekening baru yang dilaksanakan di ruang Aula UPT LLK Kota Tarakan di Kelurahan Kampung Enam, Jumat (26/3/21).

“Kami bekerjasama dengan Bankaltimtara dalam hal pembayaran uang transportasi peserta pelatihan yang berbasis kompetensi. Sebagai penyelenggara negara kami harus transparansi dalam pengelolaan anggaran,” kata Kepala UPT LLK Kota Tarakan Andi Arfan, SE.




Peserta pelatihan di UPT LLK Kota Tarakan yang menerima uang transport, berjumlah 208 orang dari 13 pelatihan. 1 hari peserta menerima uang transport sebesar 25 ribu.
“Inikan pelatihan sudah ada yang selesai yaitu roti dan kue, sisanya masih berjalan. 1 harinya mereka dapat 25 ribu kalau misalnya dia melakukan pelatihan selama 53 hari berarti sebesar Rp.1.325.000 per orang,” ujarnya.

Anggaran transportasi untuk peserta pelatihan di UPT LLK Kota Tarakan, totalnya mencapai 325 juta. Anggaran tersebut, berasal dari APBN dan disalurkan melalaui Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda.

“Kemarin baru selesai pelatihan roti dan kue 1. Hari ini pencairannya rencana Senin atau Selasa depan baru masuk uang transportasi ke rekening peserta,” jelasnya.
Penggunaan transaksi non tunai di UPT LLK Kota Tarakan, baru dilakukan tahun 2021. Sebelumnya, pembayaran uang transportasi diberikan secara tunai.
“Pembayaran non tunai ini juga untuk mencegah terjadinya kerumunan dan pertemuan tata muka ditengah pandemi Covid-19. Selain itu juga mendukung program Wali Kota Tarakan yaitu smart city,” bebernya.
Sementara itu, Pimpinan Bankaltimtara Kantor Cabang Pembantu (KCP) Markoni Umu Kholifa menyambut baik kerjasama ini. Menurutnya penggunaan transaksi non tunai sudah sesuai arahan pemerintah.
“Saya berterima kasih banget kepada pak Andi Arfan yang membawa kami kesini untuk melakukan kerjasama. Kami juga supporting dengan program beliau menerapkan transaksi non tunai. Jadi ini sudah benar dan sesuai pemerintah bahwa semua transaksi dilakukan non tunai,” ucapnya.

Pada kesempatan ini, Bankaltimtara juga menawarkan produk unggulan berupa kredit usaha untuk membantu peserta pelatihan yang ingin berwirausaha. Kredit usaha yang bisa diberikan Bankaltimtara, mulai 10 juta sampai 500 juta.
“Tergantung usahanya kalau misalnya usaha seperti roti kan gak mungkin kita kasih 500 juta. Jangka waktu pengembalian kredit paling lama 5 tahun untuk modal kerjanya 4 tahun,” tambahnya.
Pengajuan kredit, syaratnya juga mudah hanya dengan ijin usaha yang dikeluarkan pemerintah. Syarat lainnya, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Buku nikah dan beberapa persyaratan lainnya.
“Pengalaman kami banyak nasabah yang hari itu ngurus ijinnya hari itu juga keluar juga uangnya. Jadi proses di kami tidak sulit selama persyaratannya terpenuhi sesuai moto kami yaitu mudah, cepat dan ringan pencairannya,” tutupnya.(Wic)