TANA TIDUNG – Menjadikan Kabupaten Tana Tidung terang menjadi salah satu program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati KTT, Ibrahim Ali – Hendrik.
Terkait dengan lampu penerangan jalan umum (PJU) yang mati di beberapa titik, Ibrahim Ali langsung perintahkan dinas terkait untuk segera melakukan langkah penanganan.
“Tadi saya sudah memanggil pak Kabid Pendapatan dan menyampaikan bahwa dalam proses ini pak Kabid masih mendata lampu – lampu yang harus dihidupkan,” jelas Bupati KTT, Ibrahim Ali, Senin (5/4/2021).
Bupati mengatakan, berdasarkan informasi dari OPD terkait dalam waktu beberapa bulan kedepan PJU yang tidak hidup segera dihidupkan.
Saat dikonfirmasi fokusborneo.com, Kepala Bidang (Kabid) Pendapatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Tana Tidung, Saptuyanto mengatakan bahwa pendataan dan pemetaan PJU mati sudah dilakukan dalam beberapa Minggu ini.
“Dari beberapa Minggu yang lalu kita sudah melakukan pemetaan titik, untuk diketahui berapa kerusakan berapa yang harus di ganti itu kan 1 tiang ada beberapa lampu, itu yang di cek apakah kabelnya atau bola lampunya,” ujarnya.
Saptuyanto mengatakan, untuk mengecek titik-titik PJU rusak pihaknya melibatkan pihak ketiga, pengecekan dilakukan sampai Sesayap Hilir.
“Targetnya Minggu ini selesai, nanti kita juga akan menyesuaikan anggaran yang ada di BPKAD untuk penyelesaian lampu jalan itu tadi, berapa titik bisanya sesuai kemampuan anggaran,” terangnya.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan ada beberapa administrasi yang memang menjadi kendala, lantaran lampu jalan sebelumnya sudah diserahkan ke Provinsi.
Namun karena pendapatan pajaknya masuk ke BPKAD KTT, jadi itu makanya Pemkab Tana Tidung berinisiatif mengerjakan PJU yang rusak.
“Kita juga sudah konsultasi masalah itu, soal asetnya nanti gimana, dan tidak ada masalah, nanti kita kerjakan dulu, bila ada catatan administrasi nanti akan kita ikuti saja catatan administrasi soal asetnya,” ucapnya.
Dalam Minggu ini ditargetkan sudah mendapatkan beberapa data beberapa titik PJU yang rusak, kemungkinan akan diutamakan dulu di jalan – jalan utama dengan tetap menyesuaikan anggaran.
“Untuk lampunya sendiri saat ini masih seperti token biasa, jadi nanti tagihannya akan masuk ke BPKAD itu yang nanti akan dibayar setiap bulan ke PLN,” tutupnya. (her/Iik)