TANA TIDUNG – Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali hadir sebagai narasumber pada acara temu Inovasi yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan, dan Pembukuan (Balitbangkuk) Kemendikbud bekerjasama dengan Inovasi secara virtual melalui zoom meeting, Jumat (9/4/2021).
Kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tema “Melewati satu tahun dunia pendidikan dimasa pandemi Covid-19: Belajar dari Praktik Baik untuk Terus Melangkah ke Depan”.
Acara ini merupakan event nasional untuk sharing praktik baik dan keberhasilan pemangku kepentingan disektor pendidikan yang dihadiri juga melalui daring Kedutaan Besar Australia, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, dan Perbukuaan Kemdikbud.



Kemudian Direktur Program Inovasi, Pejabat dari Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional.
Lalu, Pejabat Daerah (Bupati, Kadisdik dari NTT, NTB, Jawa Timur, dan Kaltara), Lembaga Donor, Lembaga Riset Internasional, Universitas, NGO Nasional, serta Media Massa.

Kabupaten Tana Tidung dinilai sangat progresif dalam menjalankan program Belajar Dari Rumah (BDR) serta kebijakan yang diambil sangat antisipaif terhadap potensi learning lost.
Dengan demikian, pada kesempatan tersebut, Bupati yang didampingi Kadisdik membeberkan langkah-langkah yang diambil untuk mengantisipasi potensi learning lost.
Disampaikan Ibrahim Ali, Kabupaten Tana Tidung memiliki lima strategi menghadapi BDR untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Strategi pertama yaitu menggunakan bahan ajar bermakna dan kontekstual yakni menggunakan kurikulum dalam kondisi khusus, serta melakukan modifikasi modul Kemendikbud kedalam lembar aktivitas siswa, serta melakukan pelatihan dan pendampingan melalui KKG dan MGMP,” terang Bupati.
Langkah kedua yaitu, melakukan pendampingan belajar secara terbatas yakni melalui formative assessment untuk pemetaan kemampuan membaca (literasi).
Ketiga, budaya baca yang mana diberikan peminjaman buku non teks, dan juga melakukan pendampinang membaca oleh guru dan orang tua dirumah.
“Yang keempat melakukan monitoring dan evaluasi yakni dengan cara melakukan survei, dokumentasi, praktik dan webinar,” ucapnya.
Yang terkahir adalah, melakukan pembukaan sekolah. Pembukaan sekolah dibuka dari kecamatan zona hijau, kemudian melakukan piloting dari SMP, dan OPD terkait membuat SOP pembukaan sekolah.
Dalam kesempatan itu juga, Bupati Ibrahim Ali menjawab beberapa pertanyaan dari peserta yang hadir melalui daring tetang bagaimana strategi Kabupaten Tana Tidung mengantisipasi potensi learning lost dengan berbagai pengalaman yang diterapkan melalui dinas pendidikan dimasa Pandemi ini. (her/Iik)