TANJUNG SELOR -Kepala BNPB dan Ketua Satgas Covid-19 Letnan Jendral TNI Donny Monardo dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mengingatkan agar pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mewaspadai keluar masuknya orang melalui jalur resmi maupun jalur ilegal, yang terdapat di Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau menjelang arus mudik lebaran tahun 2021.
“Beberapa pos lintas batas darat, yang ada di Kalimantan Barat dan juga di Kalimantan Utara, Papua, NTT kami harapkan para gubernur bisa melibatkan seluruh instrumen pusat yang ada di daerah agar bisa bersatu padu untuk bisa melakukan kebijakan karantina selama lima hari termasuk pemeriksaan swab pada kedatangan hingga selesainya masa karantina,†Imbau Kepala BNPB.

Menanggapi arahan dari Kepala BNPB tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Utara mengatakan bahwa Nunukan dan Malinau sudah diperingatkan untuk waspada terhadap masuknya gelombang pekerja migran yang pulang atau dideportasi dari negara tetangga.
“Di Krayan sudah ada pintunya, tidak mungkin sembarang masuk karena pasti ditahan, jadi saya kira sekali lagi ketaatan yang dilakukan oleh seluruh aparat serta masyarakat Kaltara itu menunjukan hasil yang baik, tetapi kita akan bisa mendapat kembali musibah itu jadi naik lagi kalau kita tidak disiplin,†ujar wagub saat menghadiri virtual meeting melalui ruang rapat Wagub, Jumat (23/4).
Oleh sebab itu Wagub meminta pemerintah kabupaten dan kota terkhusus wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain, seperti Malinau dan Nunukan agar dapat menjaga pos lintas batas dengan ketat, dan tidak menyederhanakan dan meremehkan instruksi yang sudah diberikan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.
Untuk kegiatan mudik di dalam daerah Kaltara, Wagub mengajak agar masyarakat mau menahan diri dan melakukan silaturahmi secara virtual sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sejak tahun 2020 lalu.
Wagub menambahkan Kaltara ingin kasus Covid-19 bisa menurun drastis dan bahkan hingga nol persen.
“Zero-nya (nol) ini kembali kepada sikap kita, artinya kalau hari ini Malinau aman, Nunukan aman, tapi ketika ada mobilisasi orang maka aman itu akan terancam. India itu kenapa terjadi kenaikan lagi karena di samping ada mutasi virusnya mereka bebas, di negara lain juga begitu akhirnya terjadi mobilisasi orang membawa virus ke daerah-daerah yang sudah aman†jelasnya.
Wagub menambahkan ketika dirinya masih memimpin Kabupaten Malinau, sempat tidak terjadi kasus penularan Covid-19 selama dua minggu. Namun saat ada masyarakat yang kembali dari luar kota, seketika itu juga kasus penularan kembali meningkat. (RCH)
Sumber : Diskominfo Kaltara