Menu

Mode Gelap

Daerah · 7 Mei 2021

Sheet Pile Ambruk, Ketua Komisi II DPRD Bulungan Perihatin


					Sheet Pile Ambruk, Ketua Komisi II DPRD Bulungan Perihatin Perbesar

TANJUNG SELOR – Sheet pile atau turap di Tepian Sungai Desa Jelarai Selor RT 6, Kecamatan Tanjung Selor yang ambrol sejak 2013 lalu, kondisinya semakin memperihatinkan, jika terus dibiarkan bisa berdampak terjadinya abrasi di badan jalan.

Salah satu warga Desa Jelarai Selor, Lasarus Usat mengatakan, warga yang tinggal di tepi sungai khawatir abrasi terjadi semakin meluas dan mengikis badan jalan hingga mengancam pasar desa dan rumah warga sekitar.

“Awalnya, sheet pile yang dibangun pada 2008 itu hanya dalam kondisi miring kemudian (2013) perlahan ambrol hanya beberapa meter saja. Karena tidak segera dilakukan perbaikan, rusaknya turapnya itu makin meluas hingga di tepi badan jalan,” ungkapnya, Kamis (6/5/2021).

Dijelaskannya, pihak pemerintah desa sudah beberapa kali mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan untuk segera memperbaiki kondisi sheet pile. Namun, belum ada tindak lanjut dari Pemkab dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bulungan apalagi pembangunannya telah menghabiskan dana APBD Bulungan senilai miliaran rupiah.

“Saat ini ada titik baru ambrolnya sheet pile itu seperti disekitar bukit jalan jelarai, seharusnya kejadian ini sudah disikapi oleh pemkab beberapa tahun lalu. Nah, saat ini dampaknya sudah meluas,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Komisi II DPRD Bulungan, Tassa Gung saat berada dilokasi membenarkan keluhan warga tersebut. Untuk itu, ia bersama warga Jelarai berharap, pemerintah daerah dapat segera mengantisipasi dampak abrasi yang dikhawatirkan akan menggerus badan jalan.

“Penyebab ambrolnya sheet pile ini juga sempat jadi pertanyaan kita, mengapa turap yang selesai dibangun pada 2018 itu bisa ambruk. Polemik pun muncul ada yang menyebutkan pihak pelaksana pembangunan proyek yang paling bertanggung jawab ada juga yang menyebutkan akibat arus deras dibawah turap,” kata politisi partai Hanura ini.

Ia menambahkan, sepanjang 100 meter dari 300 meter sheet pile yang dibangun saat itu telah ambruk. Ironisnya, hasil penelitian tim belum disampaikan ke masyarakat untuk mengetahui penyebab ambrolnya turap itu.

“Ini yang juga kita sesalkan, kenapa ambruknya turap ini tidak segera diperbaiki padahal kondisi keuangan daerah waktu itu masih mampu untuk menangani kerusakannya. Yang terpenting saat ini pemerintah harus segera lakukan antisipasi karena ini sangat berdampak pada aktifitas ribuan warga desa jelarai,” pungkasnya. (*/Iik)

Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Paguyuban Putu Warok Ponorogo Tarakan Rayakan HUT Ke-5 dengan Sederhana Penuh Kekeluargaan

14 September 2025 - 08:41

Pertamina Hulu Energi Tegaskan Peran Strategis dalam Masa Depan Industri Migas Indonesia

13 September 2025 - 20:43

HUT Ke – 66 Pelopor Tahun 2025, Batalyon A Brimob Kaltim Gelar Penyucian Tunggul

13 September 2025 - 15:55

Kilang Pertamina Unit Balikpapan Gelar Monitoring & Evaluasi Program KALIANDRA Bersama Stakeholder dan Mitra Binaan

13 September 2025 - 14:45

Wali Kota Tarakan Putuskan Kenaikan Abonemen PDAM Dibatalkan

13 September 2025 - 14:31

Grand Opening De WAVE Balikpapan, Hadirkan Diskon Hingga 90 Persen

13 September 2025 - 11:55

Trending di Daerah