TARAKAN – Sebanyak 600 guru di Kota Tarakan mendapatkan jatah suntik vaksin Covid-19, Selasa (25/5/21). Guru yang disuntik vaksin ini, mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP.
Juru Bicara Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Tarakan dr. Devi mengatakan vaksin untuk guru disediakan sebanyak 1.000 penerima. Vaksinasi ini, dilakukan kepada guru yang berada dibawah naungan Dinas Pendidikan Kota Tarakan.

“Sebenarnya kita mau memvaksin, cumakan alokasi kita kan terbatas. Untuk guru inikan kita sediakan 1.000, tapi di faskes kan dikerjakan juga vaksinasinya terus kita punya guru TK, SD, SMP itukan sekitar 2.000-an. Kalau di Tarakan ini berarti kita prioritaskan yang jadi tanggungjawab kita ya kan guru SD, TK, SMP itukan,” ujarnya.
Untuk guru SMA dijelaskan dr. Devi, akan diberikan apabila stok yang diberikan pemerintah Provinsi Kalimantan Utara lebih banyak. Saat ini pemerintah Kota memprioritaskan sesuai yang diajukan Dinas Pendidikan Kota Tarakan.
“Kalau ada alokasi vaksin yang lebih kita pasti nanti berikan kepada guru SMA. Masalahnya kita dapatnya 1.000, gurunya 2.000 an tambah guru SMA 800 berarti kan 2.800. Bukan gak mau memberikan, tetap akan memberikan kalau misalnya Provinsi punya stok dikasi ke kita kita bantu untuk penyuntikkan, masalahnya alokasi vaksin terbatas,” jelasnya.
Ditambahkan dr. Devi, Minggu ke 3 dan ke 4 kemarin, Kota Tarakan tidak mendapatkan vaksin. Sehingga penyuntikan vaksin ke 2, ada yang tertunda.
“Hari ini (Selasa) ada guru SD, SMP, PAUD, dari Kemenag ada MI, RA. Hari ini kita targetnya 600. Untuk SMA belum ya harus bersabarlah kita habiskan dulu ini,” bebernya.
Di Kota Tarakan dikatakan dr. Devi, menggunakan vaksin Sinovac. Untuk vaksin Astra Zeneca, penggunaannya masih menunggu instruksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Ini masih Sinovac kita gak pakai Astra Zeneca. Kalau kita punya Astra Zeneca yang disimpan karena bilangnya dari Kemenkes kita dikirim kan ada 300. Cumakan kemarin ada pemberitahuan bahwa itu sementara menunggu hasil otopsi disuruh keep dulu. Kalau hasil otopsi nya keluar bagus, berarti bisa dipakai,” katanya.
Dikatakan dr. Devi, di Kota Tarakan vaksinasi Covid-19 ada yang menggunakan Astra Zeneca diberikan kepada TNI-Polri. Hanya saja, vasin Astra Zeneca bukan badge yang ditahan tapi beda produksi.
“CM547 yang ditahan, masih disimpan di gudang ada 300 berarti 3.000 dosis. Kalau Astra Zeneca yang lain ada yang awal-awal diberikan kepada TNI-Polri itu ada. Sudah diberikan kepada polisikan, siswa polisi karena memang mereka minta langsung ke pusat mereka dapat,” tutupnya.(Wic)