Menu

Mode Gelap

Daerah

Ibrahim Ali Buka Secara Resmi Simposium Budaya Tidung KTT


					Bupati Kabupaten Tana Tidung, Ibrahim Ali saat membuka secara resmi Simposium Budaya Tidung bertempat di Pendopo Djaparuddin KTT.Foto: Fokusborneo Perbesar

Bupati Kabupaten Tana Tidung, Ibrahim Ali saat membuka secara resmi Simposium Budaya Tidung bertempat di Pendopo Djaparuddin KTT.Foto: Fokusborneo

TANA TIDUNG – Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT) Ibrahim Ali membuka secara resmi Simposium Budaya Tidung, di Pendopo Djaparuddin KTT, Rabu (23/6/2021).

Simposium Budaya Tidung, mengangkat Tema “Revitalisasi Kebudayaan Tidung Menemukan Kembali Identitas Suku Tidung Upun Taka” dilaksanakan mulai tanggal 23 – 25 Juni 2021.

Selain dibuka Bupati KTT, pembukaan acara juga dihadiri Wakil Bupati KTT Hendrik, Wakil Bupati Nunukan, Wakil Bupati Malinau, Ketua DPRD Tana Tidung, Forkompinda, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Budayawan, Seniman, dan masyarakat.

width"250"

Dalam sambutanya, Bupati KTT Ibrahim Ali menjelaskan bahwa budaya menjadi suatu identitas dan jati diri yang perlu dilestarikan dalam kehidupan bermasyarakat dan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

width"400"
width"450"
width"400"

Seiring dengan derasnya arus globalisasi dan perkembangan jaman telah berdampak pada nilai – nilai dan karakteristik budaya lokal.

“Maka peran serta dan sinergitas masyarakat dengan pemerintah sangat diperlukan guna menjaga eksistensi kebudayaan agar tidak tergerus oleh jaman terutama generasi muda sebagai pewaris dan penerus kebudayaan,” ajak Bupati.

width"300"

Simposium ini hadir untuk menggali dan mengekplorasi Budaya Tidung dan Dayak Bulusu agar dapat dilestarikan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Forum ini diharapkan mampu menggali lebih dalam tentang kebudayaan Tana Tidung sehingga dapat memperkaya pokok pikiran kebudayaan daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut Bupati mengatakan, semangat dalam proses mengeksplorasi budaya melalui rapat komisi berpotensi menimbulkan silang pendapat antara tokoh dan pelaku budaya.

“Saya berharap agar dapat disikapi dengan bijak dengan saling menghargai dan menghormati serta duduk bersama menyamakan persepsi, dengan mengesampingkan ego pribadi. Yang muda menghormati senior, yang senior menyanyagi yang muda,” ucapnya.

Dengan saling menghormati dan menghargai, sehingga diharapkan akan dapat menemukan pandangan dan pengetahuan tentang budaya Tidung Belusu. (her/Iik)

Artikel ini telah dibaca 131 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

PTMB Siapkan Solusi Jangka Pendek dan Panjang, Penuhi Kebutuhan Air Bersih

23 Juni 2025 - 07:31

Dorong Semangat Silaturahmi, DPC Pepabri Bulungan Silaturahmi ke Balikpapan

23 Juni 2025 - 06:50

Bupati Bulungan Resmikan Toko Nuansa Elektronik, Dorong Perekonomian Lokal

22 Juni 2025 - 20:54

Anugerah SIWO PWI Awards II 2025 Siap Digelar, Bukti Kontribusi Wartawan Majukan Olahraga Kaltara

22 Juni 2025 - 20:13

Pemdes Pa’ Kidang: Pembangunan Jalan di Krayan Murni dari Dana Desa

22 Juni 2025 - 20:08

Rakernas Forsesdasi 2025, Pj. Sekprov Paparkan Perkembangan Program Strategis Nasional Di Kaltara

22 Juni 2025 - 20:02

Trending di Daerah