TARAKAN – Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan bekerjasama dengan Unit Pelayanan Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Wilayah Nunukan melaksanakan sosialisasi peluang kerja di luar negeri, Kamis (24/6/2021).
Kerjasama yang baru pertama kali dilakukan ini dikhususnya bagi peserta yang saat ini sedang mengikuti pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja Kota Tarakan, dimana tujuanya adalah peserta setelah lulus pelatihan dapat melanjutkan atau mendapatkan pekerjaan salah satunya di luar negeri.
“Kegiatan hari ini adalah sosialisasi peluang kerja yang ada di luar negeri, jadi kita dari BP2MI Nunukan, menginformasikan kepada anak-anak yang sedang mengikuti pelatihan di LLK ini bahwa ada lowongan pekerjaan yang ada di luar negeri,” ujar Kasi Kelembagaan dan Pemasyarakatan UPT BP2MI Nunukan, Asriansyah.

Asriansyah mengatakan, untuk jenis lowongan tergantung dari keahlian dan minat calon pekerja dan untuk informasi lowongan pekerjaan di luar negeri dapat langsung dilihat di jobinfo.bp2mi.go.id.



“Untuk peluang kerja BP2MI ada 95 negara penempatan semuanya bisa dilihat di link job info kita,” terangnya kepada fokusborneo.com.

Sementara itu, Kepala UPTD LLK Tarakan, Andi Arfan mengatakan, mendapatkan pekerjaan adalah target pertama bagi calon pekerja yang telah mengikuti pelatihan di LLK Tarakan. Sehingga bukan hanya sekedar pelatihan namun diharapkan peserta bisa mendapatkan pekerjaan salah satunya di luar negeri.

“Kami dari LLK dan Pemkot Tarakan ingin anak-anak (peserta) bisa bekerja di luar negeri, bisa membawa nama UPT LLK ke luar negeri. Maka kami bekerjasama dengan BP2MI untuk menjembatani mereka bagaimana bisa bekerja di luar negeri,” jelasnya.
Andi Arfan tegaskan, kepada peserta yang sedang mengikuti pelatihan dan ingin bekerja di luar negeri peserta benar-benar menguasai ketrampilan, kemudian kedisplinan karena bekerja di luar negeri tidak semudah bekerja di dalam negeri.
“Semoga tahun ini ada yang bisa bekerja di luar negeri. Pelatihan yang diberikan LLK Tarakan peserta akan mendapatkan sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), jika mereka memiliki kompetensi, terampil, ilmu pengetahuan dan sikap yang bagus bisa bekerja di luar negeri,” terang Andi Arfan.
Andi Arfah menambahkan, sejauh ini dari kegiatan sosialisasi banyak pencari kerja yang berminat bekerja di luar negeri, meski awalnya ragu namun dengan sosialisasi dari BP2MI peserta sudah mendapatkan pengetahuan informasi berkenaan bagaimana bekerja di luar negeri.
“Kita coba fasilitasi jika berminat bekerja ke luar negeri, nanti kita komunikasikan dengan BP2MI terkait dengan syarat-syarat dan lainya, tapi kalau bisa kita minta prioritas peserta yang sudah mengikuti pelatihan di LLK,” pungkasnya. (wic/iik)