TARAKAN – Dengan mengikuti protokol kesehatan, satu persatu Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Malundung Tarakan mengikuti vaksinasi Covid-19, program serbuan vaksin Covid-19 yang dilaksanakan TNI-Polri, kegiatan dilaksanakan di Pelabuhan Malundung Pelindo IV Tarakan, Minggu (27/6/2021).
Sekretaris TKMB Tarakan, Rusdi menjelaskan, jumlah TKBM yang mengikuti vaksin Covid-19 sebanyak 300 anggota untuk tahap pertama dari total 743 anggota.
“Tahap pertama baru 300 orang, sisanya bertahap. Kita buruh adalah sebagai garda terdepan melayani keluar masuk penumpang maupun barang seharusnya sudah diberikan vaksin mula kemarin-kemarin,” ujarnya.

Ia mengatakan, selama pandemi belum ada buruh yang terpapar Covid-19, dalam setiap kegiatan buruh sudah dibiasakan dan diwajibkan mengikuti protokol kesehatan menggunakan masker.



Mewakili TNI/Polri, Komandan Lantamal XIII Tarakan, Laksamana Pertama TNI Edi Krisna Murti menjelaskan, serbuan vaksin adalah program Presiden Republik Indonesia kepada Panglima TNI dalam rangka meningkatkan aktifitas ekonomi dimasa pandemi.

“Sesuai dengan perintah Presiden untuk memprioritaskan masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi dan berhubungan dengan orang luar, maka sasaran utamanya pelabuhan dan bandara,” terangnya.
Pekerja di sektor pelabuhan dan bandara sangat rentan terpapar Covid-19, selain berinteraksi langsung dengan orang lokal, juga bertemu dengan orang dari luar daerah maupun luar negeri.
“Pekerja disini berinteraksi dengan orang banyak, pekerja bongkar muat rentan, makanya diutamakan minimal menahan dalam penyebaran virus Covid-19,” katanya.
Sementara itu Walikota Tarakan, Khairul menyampaikan terimakasih dan apreasiasi kepada jajaran TNI/Polri yang mendapatkan tugas dari negara untuk bagaiman akselerasi (percepatan) pencapaian vaksin,
“Hari ini rangkaian satu juga vaksin dan dilaksanakan disini (Pelabuhan) kemarin juga ada di Gedung Wanita, besok juga ada di Kodim 0907 Tarakan,” katanya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan buruh pelabuhan adalah salah satu prioritas, orang di pelbuhan, bandara dan pelaku ekonomi seperti pasar termasuk memilii atifitas tinggi dan paling beresiko tertular.
“Kalau kita suruh di rumah buruh pelabuhan kan tidak mungkin, makanya kita berikan vaksin supaya dapat beraktifitas dan tidak beresiko,” ucapnya.
Walikota mengatakan, paling tidak 80 persen dari total populasi penduduk umur 18 tahun keatas diberian vaksin, artinya di Tarakan targetnya 160 ribu orang dari 270 ribu orang. Dan harapanya ini bisa tercapai supaya pemulihan ekonomi dan masyarakat bisa lebih longgar melakukan aktifitas.
“Sekarang baru 10 persen, masih banyak sekali yang belum, ini bukan masalah anggaran namun memang logistik vaksin juga terbatas dan semua negara membutuhkan,” pungkas Walikota. (wic/iik)