TARAKAN – Kekosongan gas oksigen di Kota Tarakan berdampak pada penanganan pasien Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.
Plt Dirut RSUD Tarakan, dr Franky Sientoro didampingi dokter ahli anastesi menjelaskan, dengan kondisi gas oksigen kosong keadaaan perawatan pasien Covid-19 yang saat sekarang terus bertambah signifikan, kualitas pasien dengan derajat berat kritis meningkat bahkan kasus kematian juga meningkat.
“Kondisi ini sangat memberatkan kami sehingga terjadi kendala perawatan pasien. Kami melakukan perawatan dengan maksimal namun dengan kondisi minimal,” jelas dr Franky, Rabu (28/7/2021).
dr Franky mengungkapkan, RSUD Tarakan memiliki 10 alat ventilator oksigen namun karena gas oksigen kosong mau tidak mau tidak bisa digunakan. “Kondisi oksigen sangat kritis sangat terpaksa semua alat kami hentikan, sehingga pasien Covid-19 hanya memakai oksigen sungkup baik di ruang ICU Covid-19 maupun ICU pasien biasa,” ungkapnya.
Kondisi ini sangat memperhatinkan, pasien Covid-19 yang sebelumnya mendapatkan alat bantu nafas ventilator namun karena suplay oksigen yang makin menurun mau tidak mau dilakukan penurunan support.
“Ventilator membutuhkan suplay oksigen 15-20 liter per menit, sehingga membutuhkan banyak oksigen, karena kurang pasokan maka digunakan oksigen sungkup dengan harapan oksigen 10-15 liter bisa optimal,” katanya.
Semua pasien Covid-19 membutuhkan oksigen, dalam sehari RSUD Tarakan membutuhkan 200-300 tabung oksigen dan yang tersedia saat ini 100-150 tabung.
“Total saat ini kita merawat 100 pasien Covid-19 dengan kapasitas 120 tempat tidur, dan hari ini (28/7) masih ada yang antri di ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat). Hari ini juga mohon maaf sudah ada 3 pasien lewat pintu belakang (meninggal dunia),” terangnya kepada media.
RSUD Tarakan terus berupaya mendapatkan pasokan gas oksigen dengan mengerahkan 7 armada mobil untuk antri di pabrik oksigen. Kemudian diharapkan masyarakat taat prokes dengan ketat dan vaksinasi sehingga kasus tidak bertambah. (wic/iik)