TARAKAN – Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tarakan saat ini gencar melakukan testing dan tracing kasus, dimana dari target 1.300 sampel yang di test perhari saat ini baru mencapai 600 sampai dengan 700 sampel.
Juru bicara (jubir) Satgas Penanganan Covid-19 Tarakan, dr Devi Ika Indriarti menjelaskan saat ini telah dilaksanakan skrining tes swab antigen yang dimulai dari Dinas Kesehatan sekaligus melakukan tracing kasus.
“Jika ditemukan tepapar atau positif maka kita tindaklanjuti, kita cari kontak eratanya kemudian 5 hari kemudian dilakukan kembali test swab yang dinamakan exit test artinya sebelum orang tersebut keluar dari isolasi harus tes negatif,” jelasnya, Selasa (24/8/2021).

Kegiatan skrining rencananya akan dilakukan disemua OPD (organisasi perangkat daerah) di Lingkungan Pemerintah Kota Tarakan, kemudian testing juga dilakukan di Dinas Kesehatan.



Kemudian, kegiatan skrining juga akan dilakukan di perusahaan besar, supermarket, atau pusat keramaian. Karena Kota Tarakan masuk dalam kategori C maka skrining bisa dilakukan menggunakan test swab antigen dan test swab PCR.
“Jika kita dapatkan lebih banyak yang negatif dengan yang positif artinya angka positif rate kita turun, diharapkan status level (zona) kita bisa berubah,” terangnya.

Sesuai dengan Inmendagri, seharusnya dalam sehari target testing yaitu 1.300 sampel namun saat ini Tarakan baru mencapai 600 sampai dengan 700 sampel dalam sehari.
Jubir mengatakan, untuk stok swab antigen saat ini sudah ada tambahan dari Dinkes Provinsi Kalimantan Utara dan jumlahnya cukup banyak, dan diharapkan angka testing terus meningkat.
“Kalau petugas swab kita melibatkan tenaga kesehatan dari Dinkes, kemudian tenaga kesehatan Pukesmas, jumlahnya banyak, saat ini kita juga melakukan pelatihan job training untuk petugas swab seperti dokter, bidan, dan perawat,” pungkasnya. (wic/iik)