Menu

Mode Gelap

Daerah · 30 Sep 2021

Warga Binaan Butuh Pelatihan, Kalapas Berharap Ada Perhatian Pemda dan Perusahaan


					Plh. Kalapas Kelas 2A Tarakan Didik Heru Sukoco. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Plh. Kalapas Kelas 2A Tarakan Didik Heru Sukoco. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Plh Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 2A Kota Tarakan Didik Heru Sukoco berharap kepada pemerintah membantu memberikan pelatihan kepada warga binaan. Sebab ilmu yang didapat dari pelatihan, bisa menjadi bekal warga binaan setelah bebas dan kembali kepada masyarakat untuk menjalani hidupnya yang lebih baik.

“Kita kepinginnya sih banyak lah pelatihan-pelatihan baik dari Dipa kita maupun dari pemerintah daerah Kota Tarakan, dari perusahan-perusahan dan mitra Lapas,” kata Didik saat diwawancarai Fokusborneo.com beberapa waktu lalu.

Didik menjelaskan dari jumlah warga binaan sebanyak 1.300 orang, sekitar 800 orang diberikan pelatihan bisa menjadi bekal setelah selesai menjalani hukuman di Lapas dan bekerja untuk mencari nafkah buat keluarganya.

width"400"
width"400"
width"400"

“Apalagi diperuntukan untuk narapidana yang mendekati bekas itu alangkah baiknya, karena ilmunya pasti dipakai atau diterapkan untuk menjadi modal dan bekal menjadi manusia yang lebih baik lagi,” ujar Didik.

width"300"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"

Didik menambahkan di wilayah utara ini membutuhkan pelatihan seperti las, membuat mebel dan beberapa latihan lainnya.

width"300"
width"300"
width"300"
width"300"

“Kayak membuat mebeler dari HPL ini kan hampir semua rumah tangga membutuhkan itu. Sepertinya pasar terbuka lepas di utara ini,” jelas Didik.

width"400"
width"400"

Sebagai Kepala Bidang Keamanan, Pelayanan Kesehatan Tahanan, Rehabilitasi dan Keamanan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Timur, Didik menekankan kepada Kalapas agar sebanyak mungkin memberikan pelatihan kepada warga binaannya meskipun secara mandiri dengan memanfaatkan pengalaman pegawai yang mempunyai skill.

width"200"
width"300"

“Kadang begini narapidana keluar masih ada stigma atau cap bahwa dia berkas narapidana nanti berbuat jahat, nanti berbuat gini, padahal belum tentukan masuk Lapas kemauan dirinya tapi bisa karena kecelakaan atau musibah. Jadi ketika keluar dia kan tidak punya skill, aku mau apa, terus keluarga bisa menerima atau tidak, itu yang harus kita yakin kan dengan memberikan keterampilan. Supaya persepsi masyarakat terhadap warga binaan tidak selamanya jahat,” tutup Didik.(Mt)

width"400"
width"400"
Artikel ini telah dibaca 104 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Terang Menyapa Perbatasan, PLN Nyalakan Listrik 10 Desa di Nunukan Kalimantan Utara

26 Agustus 2025 - 21:23

Putri Kalimantan Timur Raih Mahkota Putri Pariwisata Indonesia 2025 di IKN

26 Agustus 2025 - 21:12

Pemkot Balikpapan Ajak Mahasiswa Berperan Aktif dalam Pembangunan dan Literasi Digital

26 Agustus 2025 - 21:02

Pemkot Tarakan Perkuat Kerja Sama dengan KemenPANRB soal SPBE dan Kepegawaian

26 Agustus 2025 - 20:05

Dukung Penyuluh Agama, Wali Kota Tarakan Dinobatkan Penerima PENAIS Award 2025

26 Agustus 2025 - 19:48

Redam Banjir, Balikpapan Percepat Pembangunan Bendali Ampal Hulu

26 Agustus 2025 - 19:20

Trending di Daerah