Menu

Mode Gelap

Daerah

Perahu Rusak Akibat Angin Kencang, Sanusi Kehilangan Mata Pencaharian Sekaligus Tempat Tinggal


					Sanusi Meihat Kondisi Perahunya yang Sudah Terbelah. foto: fokusborneo.com Perbesar

Sanusi Meihat Kondisi Perahunya yang Sudah Terbelah. foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Sebuah perahu milik Sanusi (60-an tahun) warga RT 6 Kelurahan Lingkas Ujung pecah dan terbelah menjadi beberapa bagian akibat dari angin kencang dan gelombang besar di Tarakan sekitar pukul 19.30 Wita pada Rabu (6/10/2021) kemarin.

Saat ditemui fokusborneo.com, Sanusi mengaku saat kejadian dirinya sedang berada di perahu dan mencoba menguras perahu karena air laut masuk ke dalam karena gelombang cukup besar.

“Pas di dalam, tib-tiba bunyi krek (retak) saya belum naik, masih menguras air, lalu bunyi kedua kalinya agar besar, saya lihat retak dan saya langsung naik cepat ke atas,” ungkap Sanusi, Kamis (7/10/2021).

Ia mengaku, jika tidak cepat naik bisa mati tertindis perahu dan Ia mengatakan kondisi cuaca saat ini paling parah, selain angin besar dan gelombang, kejadianya cukup lama dan akhirnya perahunya pecah.

Sanusi juga mengungkapkan, selain untuk melaut perahu miliknya juga menjadi tempat tinggal, “Saya tinggal di perahu sudah kurang lebih 3 tahun. Hanya tas pakaian yang selamat, mesin kapal ikut tenggelam,” ungkapnya.

Karena kondisi perahu sudah tua, Ia juga mengaku mencari ikan tidak jauh dari Tarakan. Selain mencari ikan keseharian Sanusi yaitu mengumpulkan botol bekas untuk dijual.

Ketua RT 6 Kelurahan Lingkas Ujung, Rustiah membenarkan kejadian ini dan Sanusi adalah warga RT 6 Kelurahan Lingkas Ujung. Kemudian, setiap pulang dari melaut kurang lebih seminggu Sanusi selalu sandar perahunya di RT 6 Lingkas Ujung.

“Dulu pernah mengontrak rumah (di RT 6) dan ada istri, terus istrinya sudah meninggal, beliau (Sanusi) mungkin pikir tidak ada istri dan anaknya menyewa rumah jadi dia fokus di perahu,” terangnya.

Rustiah mengungkapkan, Sanusi sudah tinggal di perahu selama 3 tahun, tidur, makan semua di perahu, namun untuk mandi biasanya meminta air warga sekitar.

“Yang sempat diselamatkan barangnya pakaian saja, kompor hanyut, mesin juga tenggelam,” katanya.

Dalam kejadian ini, pemerintah yakni Lurah Lingkas Ujung juga sudah melihat langsung kondisi di lapangan, kemudian ada juga galang donasi. (wic/iik)

Artikel ini telah dibaca 328 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Puluhan Pelanggar Terjaring Razia Ops Patuh Kayan 2025 Satlantas Polres Tarakan

14 Juli 2025 - 22:40

Pemprov Kaltara Dukung Operasi Patuh Kayan 2025

14 Juli 2025 - 15:54

Bersama BPKP, Pemprov Kaltara Perkuat Pengawasan Penyelarasan Pembangunan Daerah

14 Juli 2025 - 13:23

Pollymaart Himbau OPD Jalankan Program Kerja Pemprov Kaltara

14 Juli 2025 - 12:15

Bangun Karakter Anak Berakhlak Mulia, melalui Peringatan Hari Anak Nasional

14 Juli 2025 - 07:06

Bulungan Meriahkan Tempayan Fest 2025, Ajang Kreativitas dan Ekonomi Kreatif

13 Juli 2025 - 20:19

Trending di Daerah