TANA TIDUNG – Bupati Ibrahim Ali membuka secara resmi pelatihan budidaya burung walet se-Kabupaten Tana Tidung, di pendopo Djaparudin, Senin (8/11/2021).
Pelatihan yang diikuti puluhan pembudidaya burung walet ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Tana Tidung.
Bupati Ibrahim Ali berharap kepada seluruh peserta agar fokus mengikuti pelatihan, karena ilmu ini sangat jarang didapat langsung.
“Saya minta fokus (mengikuti pelatihan) karena ilmu inikan jarang bapak/ibu dapatkan dan kita menghadirkan orang yang betul – betul memang pakarnya, ahlinya,” ujar Bupati.
Bupati mengungkapkan, potensi usaha sarang burung walet di KTT cukup besar dan terbukti dari lima Kabupaten Kota di Kaltara, wilayah KTT paling banyak sarang burung walet.
“Di Kaltara ini potensi sarang burung walet yang paling besar adalah KTT, bahkan dari 5 kecamatan sarang walet itu lebih banyak dari pada rumah penduduk,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ibrahim Ali mengatakan potensi ini cukup menjanjikan dan perlu dikelola dengan baik tidak hanya manfaatnya untuk masyarakat tapi juga pemerintah dari sisi pendapatan asli daerah (PAD).
“Manfaatnya nantikan PAD dapat, lapangan kerja dapat, ekonomi masyarakat bertambah,” ujarnya.
Bicara lapangan pekerjaan, tentu dengan banyaknya sarang burung walet akan tercipta lapangan pekerjaan. Contoh kecil yaitu dimana saat ini tidak ada mesin pencabut bulu pada sarang walet maka perlu tenaga manual (manusia).
“Nah inikan akan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, Mudah-mudahan ini bisa berjalan dengan baik, bisa sukses,” katanya.
Kemudian kedepan, Pemerintah Daerah (Pemda) kedepan berencana akan membuat Perumda (perusahaan umum daerah) khusus sarang walet.
Salah satu fungsi Perumda kedepan salah satunya untuk kegiatan Ekspor sarang walet dari KTT dan Kaltara secara umum.
“Kita sudah komunikasi, dab saya kan sudah pernah audiensi dengan Wamen Kemendag dan beliau serius akan membantu kita, akan turun kesini membuka akses sampai dengan Ekspor,” sambungnya.
Terkait dengan tujuan ekspor, saat ini masih akan dipelajari terlebih dahulu. Khusus ke Cina saat ini persyaratannya akan lebih ketat, namun masih ada alternatif negara lain seperti Amerika, Australia dan lainya.
“Nanti kita coba dulu, kalau bahan baku Insya Allah lebih dari cukup,” pungkas Bupati. (her/Iik)
Discussion about this post