TARAKAN – Dinas Pendidikan Tarakan (Disdik) tegaskan persoalan tiga siswa SDN 051 Tarakan tidak naik kelas tiga kali berturut-turut bukan persoalan intoleransi.
Hal tersebut ditegaskan Kadisdik Tarakan Tajuddin Tuwo usai melaksanakan diskusi bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kepala sekolah dan guru di SDN 051 Tarakan, Selasa (23/11/2021).
“Masalah intoleransinya dimana? perlu dipertanyakan karena kalau intoleransi artinya kita tidak bersosialisasi dan tidak mencarikan jalan keluar dari persoalan ini,” tegas Tajuddin Tuwo.
Tajuddin mengatakan persoalan siswa yang tidak naik kelas tersebut, Disdik sudah mencarikan solusi dan ingin anak tersebut bersekolah dengan baik.
“Kami ingin anak ini bersekolah dengan baik itu aja dan itu tujuan kami. Saya kira itu tujuan mereka juga sama, saya tidak tahu kenapa persoalanya tidak ada titik temu,” katanya.
Kalau terkait masalah Nasionalisme, Disdik mengungkapkan yang bersangkutan tidak tidak mengatakan tidak mau menyanyikan lagu Indonesia Raya melainkan bilang mengatakan jiwanya terganggu.
“Memang tidak hormat kepada bendera dulu, dan itu sudah selesai. Kalau masalah ada yang melihat masalah Intoleransi kami agak bigung,” ucapnya.
Selama ini, menurut Tajuddin Tuwo ketiga siswa tersebut tidak pernah diabaikan atau disisihkan dan masih diperlakukan sama seperti siswa lain.
Tajuddin mengungkapkan bahwa ada anak dari ketua saksi-saksi Yehuwa di Tarakan selalu naik kelas terus di salah satu sekolah di Tarakan.
Dan untuk di SDN 051 Tarakan, guru telah mengajar sesuai dengan pedoman dengan kurikulum yang telah dibuat. Tidak ada intoleransi artinya semua siswa mengikuti pelajaran. (Iik)