TARAKAN – Konfrensi Cabang (Konfercab) ke II Gerakan Pemuda Ansor Kota Tarakan, dijadikan sebagai momen untuk kembali membangkitkan kultur santri. Konfercab yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Pemkot Tarakan, Minggu (13/12/21), telah melahirkan pengurus baru GP Ansor Kota Tarakan dibawah komando Muhammad Zaid Hadi.
Muhammad Zaid Hadi terpilih sebagai Ketua GP Ansor Kota Tarakan periode 2021-2025 melalui musyawarah mufakat. Sedangkan jabatan Sekretaris, diemban Hayzal Zulkhan Helmi.
Sekretaris GP Ansor Kota Tarakan terpilih Hayzal Zulkhan Helmi mengatakan pelaksanaan Konfercab GP Ansor Kota Tarakan berjalan lancar. Sebab dalam pelaksanaan Konfercab, dari calon yang ada tidak saling mengalahkan tetapi malah saling memenangkan.

“Jadi dari balcalon itu, tidak ada saling mengalahkan tapi saling memenangkan dan kami saling mengawal, saling mendampingi, saling memback up dan ini keputusan yang terbaik dari hasil Konfercab demi kepentingan serta kebesaran organisasi,” kata Zulkhan saat diwawancarai Fokusborneo.com, Senin (13/12/21).



Dikatakan Zulkhan, didirikan gerakan pemuda Ansor untuk mengangkat kaum santri dengan melestarikan tradisi dan budaya santri dengan sanad ilmu yang jelas. Sehingga jangan sampai kehilangan roh dan kultur tersebut.
“Makanya saya ajak semua baik pengurus maupun kader GP Ansor untuk sama-sama menjaga kultur santri. Mari pergantian pengurus ini dijadikan momen untuk kebangkitan santri,” ujar Zulkhan.

Dijelaskan Zulkhan, apalagi saat ini GP Ansor ada dimana-mana dan bisa momen terbaik untuk kebangkitan santri di Kota Tarakan.

“Saat ini anggota GP Ansor jumlahnya sekitar lebih 300 an orang, ini bisa menjadi pengembangan dan penguatan tradisi santri di Kota Tarakan,” pungkas Zulkhan.
Dibeberkan Zulkhan, sesuai instruksi dari Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) maupun perwakilan dari Pengurus Pusat melalui Koordinator Zona Kalimantan, menekankan agar melakukan penguatan kaderisasi. Menurutnya, pasang surut keaktifan anggota dalam organisasi tergantung dari sistem kaderisasinya.
“Jadi ketika kaderisasi pertama menghasilkan sekian kader lalu cuma hadir berapa dalam setiap kegiatan, nanti bisa ditutupi dengan pengkaderan kedua atau berikutnya. Jadi orangnya tidak akan habis dan selalu ada terus kader-kader yang mau menghidupi organisasi,” beber Zulkhan.
Sebagai badan otonom organisasi Nahdatul Ulama (NU) dalam bidang kepemudaan, Zulkhan berharap GP Ansor mampu mencetak generasi berilmu yang baik dan benar. Sebab ada banyak kader Ansor di Kota Tarakan memiliki kompetensi dan keahlian yang dapat membawa Ansor kearah yang lebih baik.
“Misalnya dalam hal pembangunan Kota Tarakan, membantu memulihkan ekonomi ditengah pandemi atau berkontribusi sosial kemasyarakatan. Jangan beranggapkan citra gerakan pemuda ansor hanya dibawa ke ranah politik, atau ketika ada pemilihan saja, namun berkontribusi nyata kepada masyarakat,” jelas Zulkhan.
GP Ansor dikatakan Zulkhan memiliki kontrol sosial yang mampuni terutama kritik yang baik kepada pemerintah. selain itu panutan dalam bidang keagamaan dengan menumbuhkan jiwa kepedulian sosial dan toleransi yang tinggi juga diharapkan menjadi prioritas.
“Jangan sampai kader GP Ansor tidak memiliki arah yang benar dalam berkiprah agar memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat Tarakan,†tutup Zulkhan.(Mt)