SEMBAKUNG – Banjir yang melanda wilayah perbatasan RI-Malaysia, tepatnya di Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, hingga Kamis sore, mencapai 4,65 meter dan telah merendam rumah se-kecamatan sembakung berjumlah 190 Rumah, 254 Kepala Keluarga, dan1003 Jiwa dari
“Untuk sementara ketinggian debit air pada tanggal 6 Januari 2022 sore ini, di ukur sudah mencapai 4,65 meter dari ketinggian Normal, sedangkan rumah yang terendam se-Kecamatan Sembakung berjumlah 190 Rumah, kemudian jumlah kepala keluarga se-kecamatan sembakung yang saat ini terdampak berjumlah 254 Kepala Keluarga, dengan jumlah jiwa 1003 orang,itu jumlah warga yang sudah terdampak banjir yang sudah dalam rumahâ€, ungkap Ketua Destana Desa Atap Kec. Sembakung Sahrin-Abdullah.
Meski banjir telah menggenangi ruangan dalam rumah, warga Sembakung saat ini belum ada yang mengungsi ke posko evakuasi yang telah disiapkan tim relawan banjir karena memilih untuk sementara bertahan di dalam rumah masing-masing dengan cara membuat pungkau atau cara alternatif warga berupa sebuah ruang dari papan yang dibangun tepat dibawah atap rumah.
“Untuk sementara warga belum ada yang dievakuasi, karena memilih untuk sementara bertahan di dalam rumah masing-masing dengan cara membuat pungkau”, jelas Sahrin melalui telepon seluler.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Destana Desa Atap Kecamatan Sembakung Sahrin- Abdullah mengatakan bahwa hmpir setiap tahun pasti ada banjir yang merendam pemukiman warga, dan berdasarkan pengamatannya selaku pelaksana dilapangan memang setiap 7 tahun pasti ada fenomena banjir yang sangat besar sekali.
“Memang hampir setiap tahun pasti ada banjir yang merendam pemukiman warga, dan keliatannya berdasarkan pengamatan kami selaku pelaksana dilapangan memang setiap 7 tahun pasti ada fenomena banjir yang sangat besar sekaliâ€, terangnya.
Adapun keluhan warga saat ini mengenai banjir yiatu warga sembakung mengeluh apabila banjir tersebut lama surut karena sangat mengganggu aktivitas keseharian mereka.
“Mengenai keluhan warga yaitu warga masyarakat sembakung mengeluh apabila banjir tersebut lama sekali surut ataupun turun, ini yang menjadi keluhan mereka karena mungkin menghambat atau sangat mengganggu aktivitas keseharian warga’, ungkapnya.
Sahrin berharap agar ada upaya semua pihak yang dapat mencari solusi untuk bagaimana mencari jalan keluar menyikapi banjir yang ada di kecamatan sembakung.
“Kami berharap agar ada upaya semua pihak yang dapat mencari solusi untuk bagaimana mencari jalan keluar menyikapi banjir yang ada di kecamatan sembakung, entah itu perlu ada penelitian atau sejenisnyaâ€, harapnya.
Untuk saat ini tim relawan yang tergabung dalam penanganan bencana banjir sembakung, sudah ada dari pemerintah daerah kabupaten nunukan, Adapun organisasi dan instansi yang terlibat membantu yaitu, KSB Sembakung, Tagana, relawan Destana Desa Atap, Pemerintah Kecamatan Sembakung, Tameng Adat, BPBD Kaltara, BPBD Kab. Nunukan, dan Wakil Bupati Nunukan yang sempat hadir pada saat ini.
“Untuk bantuan sudah ada dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan Berupa Logistik, namun dari pihak lain sampai saat ini belum ada”, tutupnya.(*)