.TARAKAN – Wali Kota Tarakan dr. Khairul mendorong UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan untuk bisa menciptakan wirausahawan di Kota Tarakan. Wali Kota juga mengajak seluruh masyarakat untuk merubah pola pikir agar tidak terus berharap anak-anak menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dorongan tersebut, disampaikan saat membuka pelatihan di UPTD LLK Kota Tarakan, Selasa (2/3/22). Dalam pelatihan ini, pesertanya tidak hanya berasal dari Kota Tarakan tetapi juga daerah lainnya di Kaltara seperti Bulungan, Malinau dan Tana Tidung.
Dikatakan dr. Khairul pelatihan berbasis kompetensi ini sebagai upaya menurunkan pengangguran. Harapannya setelah mendapatkan keterampilan bisa membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Kalau kita lihat secara nasional masih ada 9, 1 juta di Kaltara 4,9 persen dan di Tarakan 4,49 persen atau sekitar 20 ribuan lebih. Alhamdulillah di Tarakan bisa menurun tingkat pengangguran 2018 sebesar 5,49 persen dan sekarang menjadi 4,49 persen turun 1 persen meskipun didera pandemi selama 2 tahun masih hisa ditekan,” kata dr. Khairul dalam sambutannya.
Dijelaskan dr. Khairul, pola pikir masyarakat Kota Tarakan juga perlu dirubah, agar tidak mengharapkan anak-anak bekerja disektor pemerintahan tetapi bisa berwirausaha.
“Selama ini masyarakat masih berpikir anak nya lulus sekolah bisa menjadi ASN, kalau gak bisa jadi honor gak apa-apa. Jarang anak-anak berpikir kalau selesai menjadi dokter, menjadi guru. Padahal terbuka lapangan kerja diluar pemerintahan,” ujar dr. Khairul.

Sekarang Kota Tarakan, ditambahkan dr. Khairul sedang kekurangan tenaga tukang bangunan dan elektromedik. Tenaga elektromedik ini, sangat dicari rumah sakit karena langka.
“Pemikiran ini perlu dirubah di masyarakat agar tidak hanya berpatokan menjadi PNS saja, tapi bisa membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan baru,” jelas dr. Khairul.
Untuk bisa menjadi orang kaya, dijelaskan dr. Khairul jangan menjadi pegawai pemerintahan tetapi berwirausaha. Untuk mendukung itu, diperlukan kompetensi hal ini harus menjadi perhatian LLK.
“Membuka usaha dibutuhkan konsisten. Mumpung masih muda mulai lah membuat usaha jatuh bangun itu biasa. Kalau mau jadi orang kaya jadilah pengusaha jangan jadi ASN,” tegas dr. Khairul.
Menghadapi dua mega proyek besar yaitu KIPI dan PLTA, dr. Khairul meminta kepada LLK membuat pelatihan sesuai dengan kebutuhan pasar. Paling tidak tenaga kerja yang disiapkan memiliki kompetensi.

“Antisipai KIPI kedepan tentu kita mempersiapkan dari sekarnag dengan membuat pelatihan sesuai kebutuhan disana. Maka tugas LLK memaping kebutuhan pasar, jangan semua bye projek maksud saya supaya yang kita kerjakan bermanfaat,” tutur dr. Khairul.
Begitu juga perguruan tinggi, dikatakan dr. Khairul bisa embuka jurusan sesuai dengan kebutuhan pasar yang diperlukan dunia industri, supaya lulus mampu diserap pasar.
“Sekarang di pemerintahan yang kita butuh lulusan akuntansi karena bendahara kurang, tapi yang ada malah banyak jurusan manajemen yang gak singkron kan sayang,” tambah dr. Khairul.
Sementara itu, 2022 ini, UPTD LLK Kota Tarakan melaksanakan 28 pelatihan yang dibiayai APBN melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda dan 1 pelatihan dari APBD Kota Tarakan.(Mt)