TARAKAN – 16 peserta pelatihan roti dan kue di UPTD Lembaga Latihan Kerja (LLK) Kota Tarakan mengikuti ujian kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Upaya ini, untuk menyiapkan tenaga kerja yang berkompeten dan bisa berwirausaha.
Ujian kompetensi yang berlangsung selama 3 hari ini, dilaksanakan di LLK Kota Tarakan. Dalam proses ujian ini ada 2 tekhnik yang dinilai pertama ujian tertulis dan ujian praktek.
“Sebenarnya ujian tertulis ini cuma sebagai untuk pengetahuan mereka, Kira-kira dalam pelajaran ini mereka kuasai dak materi-materinya karena kita sebagai pembuat roti bukan hanya prakteknya aja tapi teorinya harus di kuasai,†kata Asesor dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda Asriansyah saat diwawancarai Fokusborneo.com, Sabtu (12/3/22).

Dalam ujian, ada 5 unit kompetensi yang harus dicapai diantaranya K3, sanitasi, bagaimana memproduksi yang baik disebut dengan GMP, proses pengembangan akhir dan pemanggangan, terakhir proses produksi.
“Jadi 5 tahapan ini yang harus mereka penuhi untuk mencapai kompetensinya. Mereka kan ini programnya pembuatan roti dan kue, jadi otomatis peserta harus bisa menguasai dalam proses pembuatan roti itu dan roti manis ini merupakan teknik dasar dalam pembuatan roti itulah yang diujikan dalam pembuatan roti,†tambah Asrin.
Setelah dinyatakan lulus ujian kompetensi, peserta nantinya akan mendapatkan sertifikat dari BNSP. Sertifikat ini sebagai bukti bahwa mereka berkompeten.
“Mereka itu harus benar-benar lulus, karena selesai mereka lulus ini akan mendapatkan sertifikat dari BNSP. Jadi mereka kalau misalnya lulus itu berarti mereka sudah diakui, bahwa mereka ahli dalam pembuatan roti dan berkompeten dibidangnya sekalian untuk pengembangan apalagi mereka menjadi UMKM,†papar Asrin.

16 orang yang mengikuti uji kompetensi ini, merupakan peserta pelatihan pembuatan roti dan kue angkatan pertama yang dilaksanakan dari tanggal 7 Februari sampai dengan tanggal 5 Maret selama 18 hari kerja.
“Yang ditargetkan oleh BLK Samarinda itu kan bagaimana mereka lulus uji kompetensi, ditargetkan 65 persen. Setalah lulus uji kompetensi, kita punya ditargetkan lagi bagaimana mereka bisa berwirausaha atau bekerja di tempat pembuatan roti dan kue,†jelas Kepala UPTD LLK Kota Tarakan Andi Arfan.
Apalagi peserta yang ada mulai dari ibu rumah tangga, baru lulus kuliah dan SMA, diharapkan kedepan bisa berwirausaha. “itu tujuan utamanya,†beber Andi.
Sementara itu, UPTD LLK Kota Tarakan sampai saat ini masih melaksanakan pelatihan seperti menjahit, pengelasan, perbaikan AC dan service sepeda motor.(Mt)