TARAKAN – Memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan, PT Pertamina Fuel Terminal Tarakan menambah kuota LPG 3 Kg untuk Kota Tarakan. Saat ini, PT. Pertamina memberikan kuota untuk Tarakan sebanyak 100 ribu tabung setiap bulannya.
“Selama Ramadhan LPG 3 Kg kita tambahkan 1.680 tabung, itu diluar suplai kita perbulan sekitar 100 ribu tabung,” kata Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut, Pertamina Depo Tarakan, Azri Ramadan Tambunan kepada awak media.
Saat ini, pengisian LPG 3 Kg dilaksanakan di Kota Tarakan. Sebelumnya, pengisian dilakukan di Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim).
“Kalau sekarang kita sudah ada SPBE di Juata, jadi teknisnya agen LPG ambil setiap hari dan stok kita itu ada terus disana. Sebenarnya kalau melihat kebutuhan itu sudah mencukupi,” pungkas Azri.
Untuk Liquefied Natural Gas (LNG) dikirim dari Makassar Sulawesi Selatan menggunakan kapal mini tanker. Sekali kirim bisa mencapai 500 Metrik Ton.
“Jadi kalau 500 Metrik Ton itu bisa mengisi sekitar 166 ribu tabung LPG 3 Kg,” ujar Azri.
HET LPG 3 Kg, sampai saat ini belum ada kenaikan. HET untuk darat Rp. 16.700 sedangkan di laut 18.700.
“HET ini yang mengatur agen LPG sama pemerintah daerah setempat, jadi Pertamina tidak mengatur itu dan tidak mencampuri itu. HET itu kan harga dasar ditambah operasional yang wajar dari si pengusaha, jadi kami untuk HET itu tidak mencampuri,” beber Azri.
PT Pertamina juga menghimbau kepada pangkalan agar tidak menjual LPG 3 Kg melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). Apabila diketemukan dan bisa dibuktikan, tindakan yang diambil Pertamina bersama Pemkot Tarakan memutus kontrak kepada pangkalan.
“Sejauh ini sudah ada 1 pangkalan yang tidak diperpanjang kontraknya, karena ketahuan menjual diatas HET. Kebetulan saya langsung yang datang kesana dia jual lebih dari HET memang fatal,” jelas Azri.
PT. Pertamina juga meminta pangkalan sebagai outlet terakhir yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, untuk menjelasakan bahwa LPG 3 Kg ini bukan hak semua orang. LPG 3 Kg ini, hanya diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu dan usaha mikro.
“Tapi kebanyakan dilapangan itu orang yang gak berhak juga inginnya mendapat LPG 3 Kg. Misalnya antrea pakai gelang emas panjang-panjang itu kan bukan orang susah. Harapan kami jangan ambil hak orang miskin sama usaha mikro, karena kita sudah menyediakan subtitusinya ada yang Bright gas 12 Kg, ada yang 5,5 Kg kalau mau yang lebih kecil,” imbau Azri.(Mt)
Discussion about this post