TARAKAN – Puncak arus mudik di Bandar Udara International Juwata Tarakan diperkirakan terjadi 28 April 2022. Tiket pesawat kelas ekonomi mulai dari tanggal 25 April sampai 1 Mei 2022 sudah terisi 100 persen.
“Yang disiapin oleh airlines yang kebetulan disini adalah lion group ada 850 seat/hari, informasinya sudah terisi sampai tanggal 1 Mei itu sudah terisi untuk yang ekonomi,” kata Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Juwata Tarakan Agus Priyanto kepada awak media usai membuka Posko Angkutan Lebaran 2022 di Bandara Juwata Tarakan, Senin (25/4/22).
Sampai sekarang belum ada pengajuan penambahan penerbangan yang diajukan airlines. Penerbangan dari Bandara Juwata Tarakan, jumlahnya ada 7 kali diantaranya Rute Tarakan-Jakarta, Tarakan-Surabaya, Tarakan-Makassar, dan Tarakan-Balikpapan sebanyak 4 kali penerbangan.



“Jadi kapasitas kami adalah menyiapkan fasilitas penerbangan untuk airlines, sampai sekarang belum ada pengajuan untuk penambahan pesawat. Biasanya kalau airlines mengantisipasi atau ada penambahan, dia menginformasikan pada kita mengajukan slot time jam berapa yang akan dia gunakan, kita akan siapkan,” ujar Agus.





Terkait Citilink agar bisa segera menerbangi rute Tarakan, kepala daerah di Kaltara sudah berkirim surat baik Wali Kota Tarakan maupun Gubernur Kaltara. Tidak hanya kepada Citylink, permohonan juga diajukan ke Air Asia dan Sriwijaya.






“Sebenarnya khususnya Air Asia itu sudah approve slot time di summer time, jadi selama setengah tahun itu dia sudah ngisi slotnya di ASM, jadi itu lah pegangan kami bahwa mereka akan masuk. Tapi kembali lagi ke airlines mau terbang atau tidak,” pungkas Agus.



Puncak arus mudik diperikirakan tanggal 28 April 2022 dan arus balik tanggal 8 Mei 2022 atau menjelang habis masa cuti pegawai. Saat ini, jumlah penumpang pesawat di Bandara Juwata Tarakan sudah ada peningkatan.


“Saya belum bisa memperkirakan jumlahnya, tapi kalau kita lihat tidak ada penambahan ya di sekitar itu-itu saja 800 lebih tiap hari berangkat. Tapi pulangnya ke Tarakan sih gak banyak paling 500 yang banyak keluar dari Tarakan,” jelas Agus.


Untuk penerbangan perintis, belum terdeteksi. Sekarang yang terlihat, hanya pada penerbangan reguler.


“Jadi kalau perintis itu sudah terjadwal dari satu tahun sebelumnya dalam kontrak, itu sudah ada schedulenya. Kalau seandainya ada penambahan uang, tapi ini kan uangnya kan sudah kita persiapkan satu tahun sebelumnya,” tutup Agus.(Mt)