Kalimantan Timur – Aruna sebagai perusahaan supply chain aggregator asal Indonesia tengah mengembangkan riset untuk budidaya perikanan tangkap salah satunya komoditas rajungan. Tujuan dari budidaya ini untuk keberlangsungan hidup ekosistem rajungan yang berkelanjutan.
Dinas Kelautan dan Perikanan di wilayah Kalimantan Timur mendukung penuh riset budidaya rajungan yang sedang Aruna kembangkan dan komitmen ini ditunjukkan dengan kunjungan langsung ke area riset budidaya rajungan Aruna di Berau dan Jenebora, Rabu (23/6/22).
Inisiasi budidaya rajungan ini ditandai dengan penaburan benih kepiting rajungan dari nelayan lokal setempat. Penaburan benih dilakukan oleh Utari Octavianty, Co-founder & Chief Sustainability Officer (CSO) Aruna bersama perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalimantan Timur, Denny Asfrayogi, Kepala Seksi Perikanan Budidaya.
Dihadiri juga oleh perwakilan dari dinas perikanan kabupaten Berau, Ir. Ramli, Kepala Bidang Budidaya dan Budiono, Kasi Pengembangan Kawasan.

Hal ini sekaligus menjadi simbolis komitmen pemerintah setempat dalam mendukung budidaya rajungan yang sedang dikembangkan oleh Aruna di daerah Berau dan Jenebora.
Tentunya, dengan budidaya ini sekaligus mengedukasi nelayan lokal setempat tentang penangkapan terukur dan menjaga keberlanjutan ekosistem rajungan secara khusus.
Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, Utari Octavianty mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan di Tanjung Batu dan Jenebora ini, menjadi salah satu bentuk komitmen Aruna untuk terlibat langsung dalam revolusi ekosistem kelautan Indonesia yang berkelanjutan, sesuai dengan visi Aruna untuk menjadikan Indonesia menjadi pusat maritim dunia pada 2045.
“Untuk itu, Aruna terus membangun kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, untuk membangun kehidupan pesisir yang lebih baik,” kata Utari.

Kepala Seksi Perikanan Budidaya (DKP) Kalimantan Timur Denny Asfrayogi mengungkapkan, DKP sangat mendukung dengan apa yang diinisiasi oleh Aruna. Terutama dalam kaitannya dengan riset dan rencana budidaya kepiting rajungan di wilayah Kabupaten Berau dan Jenebora ini.
“Bukan sekadar wacana yang terencana, tetapi tiap upaya kita ini juga harus menjadi implementasi nyata yang terukur dan terpelihara. Menurut kami, yang lebih penting adalah determinasi dan komitmen untuk terus menelateni apa yang sudah kita mulai,” ujar Denny.
Sementara itu, Aruna adalah perusahaan supply chain aggregator perikanan asal Indonesia yang berkomitmen untuk meringkas rantai pasok produk perikanan dengan menghubungkan nelayan skala kecil ke pasar global melalui teknologi.(**)