MALINAU – Ketua DPRD Provinsi Kaltara Albert Baya prihatin atas peristiwa jebolnya tanggul Safari milik KPUC Selasa (16/8) di Desa Langab, Kecamatan Malinau Selatan.
“Saya kebetulan ada di lokasi. Rencananya mau mendampingi tim dari Kementerian ESDM. Baru tiba di Loreh, warga memberitahu tanggul Safari jebol,” jelas Albert.
Politisi PDI Perjuangan ini pun bergegas ke lokasi. Betapa kagetnya Albert, melihat air bah melimpah ruah. Kondisinya bagaikan banjir bandang.

Di lokasi juga, Albert yang juga bersama Fendri Alpius dari Fraksi Golkar mendatangi rumah-rumah korban.


“Saya juga sempat berdialog dengan warga. Mereka kecewa betul atas peristiwa yang terjadi. Harusnya bencana ini tidak akan terjadi kalau pengawasan berjalan,” katanya.
Lantas, apa langkah yang harus di ambil? Albert menekankan, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah penanganan para korban. Warga yang terdampak harus mendapat bantuan.

Selanjutnya, Albert meminta untuk dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap KPUC.
“Kita sudah tidak perlu lagi menutup-nutupi. Semua terang benderang. KPUC harus di evaluasi. Harus ada tindakan tegas. Masalahnya sudah ada korban,” tandasnya.
Apakah dua peristiwa jebolnya tanggul ini akan berujung Pansus? Albert belum bisa memastikan. Namun, melihat besarnya dampak dua kasus ini, bisa jadi DPRD akan mensikapi serius. (*)