TARAKAN – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi September Berdarah, melakukan aksi demo penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor DPRD Kota Tarakan, Senin (5/9/22).
Dalam aksi demo ini, ada 7 tuntutan yang disampaikan mahasiswa kepada anggota DPRD Kota Tarakan.
Tuntutan itu, disampaikan Koordinator Lapangan Aliansi September Berdarah Diky saat ditemui para wakil rakyat di ruang rapat paripurna Kantor DPRD Kota Tarakan.
“Pada tanggal 3 September 2022 lalu, pemerintah telah menaikkan harga BBM subsidi. Ada 7 tuntukan dalam aksi ini,” kata Diky.

Ketujuh tuntutan tersebut, diantaranya :
1. Menolak kenaikan dan penghapusan subsidi    BBM.
2. Menolak revisi Perpres nomor 69 tahun 2021   perubahan atas Perpres nomor 191 tahun      2014 tentang penyediaan, pendistribusian      dan harga jual eceran bahan bakar minyak.
3. Usut dan tangkap mafia BBM di Kaltara.
4. Bentuk satgas pengawasan BBM bersubsidi.
5. Usut tuntas permasalahan limbah pertamina   di Karang Harapan yang merusak pertanian    warga.
6. Atasi kelangkaan BBM.
7. Meminta transparansi jumlah distribusi       subsidi BBM di Tarakan.
Sementara itu, sebelumnya menyampaikan aspirasi ke Kantor DPRD, para demontran dari gabungan BEM Perguruan Tinggi di Kota Tarakan melakukan aksi long march.
Long march tersebut, dilakukan dari Simpang 4 THM dengan berjalan kaki menuju Kantor DPRD Kota Tarakan.(Mt)