BULUNGAN – Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd, M.Si dan Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala, SE, M.Si menghadiri pembukaan rapat koordinasi (rakor) Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-Kabupaten Bulungan pada Rabu malam (12/10) di Gedung KUB Kantor Kementerian Agama Bulungan di Jl Kolonel Soetadji, Tanjung Selor.
Bupati mengingatkan sebutan Kabupaten Bulungan sebagai Bumi Tenguyun merupakan falsafah utama dalam membangun daerah.
Tenguyun dalam bahasa Bulungan yang berarti semangat kebersamaan memiliki makna luar biasa karena merupakan pondasi atau modal utama dalam membangun daerah. Bupati menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas kegiatan rakor yang berlangsung selama 2 hari yang diikuti perwakilan 10 kecamatan se-Bulungan.
“Merupakan kepentingan kita bersama untuk menjaga keutuhan, persatuan dan kedamaian di Kabupaten Bulungan,†ucapnya dalam kegiatan yang mengusung tajuk Moderasi Beragama dalam rangka Mewujudkan Keutuhan dan Persatuan Masyarakat Kabupaten Bulungan.
Dilanjutkan, FKUB memiliki peran strategis untuk memastikan keadaan aman, rukun dan damai bagi seluruh warga masyarakat. Disebutkan, Bupati, Wabup serta seluruh jajarang perangkat daerah Bulungan tidak bisa sendiri dalam membangun Bulungan tanpa dukungan dan kehadiran seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya FKUB.
“Saya mengajak seluruh jajaran FKUB hingga tingkat kecamatan, mari kita bersama-sama bergandengan tangan, memastikan kedamaian dan persatuan masyarakat Bulungan sebagai modal utama kita dalam membangun,†ucap Bupati.
Diingatkan, dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat mudah terjadi penyebaran paham-paham yang mungkin tidak sesuai dengan kondisi maupun ajaran agama masing-masing. Maka peran para tokoh agama, para pengurus FKUB sangat penting dalam memberikan pemahaman ke masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat salah paham atau gagal paham setelah misalnya menyaksikan suatu konten di media sosial yang kemudian berpotensi memecah belah masyarakat,†ujarnya.
Bupati juga mengingatkan, perbedaan yang ada di masyarakat Bulungan merupakan berkah serta cermin dari Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Hal itu selaras dengan sebutan Kabupaten Bulungan sebagai Bumi Tenguyun. (*)
Discussion about this post