NUNUKAN – PT Pertamina EP Tarakan Field melaksanakan kegiatan Coastal Clean Up (CCU) tahun 2023 dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2023. Kegiatan ini kolaborasi Pertamina EP Tarakan Field, Dinas Lingkungan Hidup, TNI AL Nunukan, Kelurahan Tanjung Harapan, dan Bank Sampah Karya Bersama. Kegiatan CCU merupakan agenda yang diusung oleh KLHK dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup. Jadi, satu Indonesia serentak melakukan kegiatan ini dilebih dari 135 titik dari Sabang sampai Merauke.
Kegiatan CCU di Kalimantan Utara (Kaltara) dilaksanakan di Pantai Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan, Sabtu (10/6/2023). Kegiatan dibuka secara langsung oleh Bupati Nunukan Asmin Laura, dihadiri, Manajemen PEP Tarakan Field, stakeholder terkait antara lain Dinas Lingkungan Hidup, Danlanal Nunukan, Muspika, Kelompok Ecoenzyme, Dinas Perikanan, DPRD Nunukan, Dandim 0911 Nunukan, Polres Nunukan, Asosiasi Petani Rumput Laut, dan jajaran Forkopimda, dan warga masyarakat sekitar Pantai Mamolo.

Dengan semangat kebersamaan dan hujan gerimis tidak menjadi penghalang ratusan peserta yang terdiri dari 89 laki-laki dan 37 perempuan untuk membersihkan dan mengumpulkan sampah yang didominasi sampah plastik di kawasan pantai Mamolo.


Selanjutnya sampah yang dikumpulkan kemudian ditimbang dan diangkut menggunakan kendaraan pengangkut sampah DLH untuk dibawa ke TPA. Proses pengumpulan sampah tidak berlangsung lama, hanya sekitar 1 jam dan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 2.329 kg atau 2,33 ton sampah anorganik.
Warga yang mengumpulkan sampah dan ditimbang memperoleh kupon dan berkesempatan untuk meraih doorprize yang telah disediakan. Antusiasme warga cukup tinggi, di akhir acara sampah yang berhasil dikumpulkan mencapai 2,3 ton.

Bupati Nunukan juga menyampaikan penghargaan kepada PEP Tarakan Field atas komitmen dan kontribusi nyatanya terhadap kesejahteraan masyarakat dan juga lingkungan yang ditunjukan dari program-program CSRnya.
“Tiap individu berhak atas lingkungan yang bersih, namun lingkungan Mamolo justru sebaliknya. Semangat dari kegiatan CCU ini adalah bagaimana kita masyarakat menjaga lingkungan agar bersih dan asri dari sampah plastik. Mohon peran ketua RT untuk menggerakkan masyarakat agar Bersama-sama menjaga lingkungan. Masalah lingkungan lebih kepada kesadaran diri masyarakat untuk menjaganya. Pemerintah punya banyak program terkait lingkungan dan kebersihan, tapi bila tidak ditunjang oleh kesadaran masyarakat menjadi percuma. Karena nanti yang merasakan dampak langsungnya ya masyarakat. Bersama-sama kita bersinergi mewujudkan kebersihan lingkungan terutama di wilayah Mamolo,” ujar Bupati Nunukan.
Kegiatan CCU ini merupakan bagian dari program Akar Basah (Aliansi Kerja Bebas Sampah) binaan Pertamina EP Tarakan Tarakan Field. Akar Basah merupakan program pengelolaan sampah yang fokus pada pemanfaatan sampah plastik menjadi produk daur ulang pelampung rumput laut ramah lingkungan.
Salah satu komoditas utama Kabupaten Nunukan adalah rumput laut, dan hasil panennya mencapai 3 ton setiap bulannya.
Pantai Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan merupakan salah satu sentra penghasil rumput laut bahkan dikenal sebagai Kampung Rumput Laut Nunukan. Mayoritas masyarakat Mamolo berprofesi sebagai petani rumput laut.
Rumput laut di Nunukan masih dibudidayakan dengan cara konvensional, yakni diikat ditali yang disebut dengan bentangan dan disebar di lautan lepas tidak jauh dari pesisir. Agar mengapung, petani setempat menggunakan botol bekas sebagai pelampung pada bentangan mereka. Botol bekas yang digunakan tidak memiliki masa pakai yang Panjang karena mudah rusak terkena air laut. Botol bekas pelampung yang sudah rusak umumnya dibuang oleh petani di sekitar rumah mereka atau pesisir pantai. Sekitar 1,2 ton sampah plastik diproduksi dari budidaya rumput laut.
Maka untuk mengurangi sampah tersebut, program Akar Basah mengelola sampah plastik yang berjenis HDPE untuk didaur ulang menjadi pelampung rumput laut ramah lingkungan. Pelampung produksi Akar Basah digunakan oleh petani sebagai pelampung pada bentangan mereka.
PJs Field Manager (FM) Ramona Ginting yang juga selaku Superintendent HSSE Tarakan Field mengatakan, “Kegiatan CCU di Mamolo ini dilaksanakan sebagai bagian dari program CSR kami, yakni Akar Basah. Tujuan utamanya adalah untuk mendorong kesadaran masyarakat untuk lebih memperhatikan lingkungan. Manfaat dari lingkungan yang bersih tidak hanya dirasakan kita saat ini, tapi juga bagi generasi mendatang. Program Akar Basah merupakan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada penghidupan masyarakat dan juga pada kelestarian lingkungan. Masyarakat Mamolo mayoritas berprofesi sebagai petani rumput laut dan merupakan penghasil sampah terbesar. Ribuan botol plastik terbuang setiap harinya di sekitar pemukiman warga dan juga sepanjang pesisir Mamolo dan Pulau Nunukan. Akar Basah hadir menawarkan alternative solusi, yakni mengganti botol plastik bekas dengan pelampung rumput laut ramah lingkungan yang lebih kuat dan dapat dipakai untuk jangka Panjang. Akar Basah juga mengedukasi masyarakat untuk memikirkan dampak negative aktifitas budidaya rumput laut pada lingkungan,” pungkasnya. (**)