TARAKAN – Momen Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, Anggota Komisi VI DPR RI Deddy Yevri Hanteru Sitorus menyerahkan puluhan hewan kurban untuk masyarakat Kalimantan Utara (Kaltara), Rabu (28/6/2023).
Penyerahan hewan kurban untuk masyarakat Kaltara ini dilaksanakan setiap tahun oleh Deddy Sitorus setiap Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban.
Hewan kurban secara langsung di serahkan Deddy Sitorus kepada masyarakat salah satunya di Kota Tarakan yakni di RT 57 Kelurahan Karang Anyar, RT 16 Kelurahan Selumit Pantai, dan Perguruan Pagar Nusa Kota Tarakan.

“Kegiatan ini rutin kita lakukan setiap tahun bahkan sebelum pemilu 2018 kita bagikan, ini bagian dari bentuk silaturahmi dengan teman teman berbagi dengan saudara saudara kita yang membutuhkan,” ujar Deddy Sitorus.



Sebagai Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kaltara, tidak hanya di Tarakan hewan kurban juga diserahkan untuk masyarakat Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau dan Kabupaten Tana Tidung.

“Tahun ini ada 14 ekor sapi yang kita bagi di 5 Kabupaten/Kota, 4 di Tarakan, 3 di Nunukan, Malinau, Bulungan dan KTT, dibanding tahun kemarin tahun ini lebih banyak,” ungkapnya.
Selain membagikan hewan kurban Anggota DPR RI dari Fraksi PDI P ini juga mendengarkan aspirasi dari masyarakat, seperti jalan lingkungan, kemudian jembatan, pengolahan sampah dan lainya.
Selain itu, dalam kesempatan ini Deddy Sitorus juga menyampaikan pesan – pesan kepada masyarakat menjelang Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang.
“Pesan untuk masyarakat menjelang pemilu, pesan saya pemilu adalah hal yang dilakukan secara rutin dalam waktu 5 tahun, dalam rangka suksesi kepemimpinan, rekrutmen pemimpin legislatif dan kepala daerah ini adalah hal yang biasa kita lakukan rutin dan harus, sehingga harusnya pemilu itu menjadi sesuatu yang menyenangkan sesuatu momentum bagi kita untuk memilah dan memilih pemimpin,” pesannya.
Lebih lanjut, Ia juga berpesan dalam menghadapi Pemilu dan Pilkada 2024 tidak ada ketegangan antar masyarakat dan tidak perlu terpecah belah karena perbedaan pilihan karena siapapun yang bertarung sudah melalui proses seleksi kepemimpinan di masing masing partainya maupun di masyarakat.
“Silahkan berdemokrasi gunakan hak demokrasi pilih orang orang yang menurut masyarakat memang bisa di beri kepercayaan sehingga masyarakat sendiri yang merasakan,” pungkasnya. (wic/Iik)