TANJUNG SELOR – Belum maksimalnya perbaikan kerusakan jalan di wilayah perbatasan provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya di wilayah kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah untuk segera diselesaikan permasalahan nya.
“Terkait dengan kerusakan ruas jalan provinsi yang ada di Krayan, saya berharap pemerintah memperhatikan kondisi jalan yang saat ini dalam kondisi darurat, †kata Yacob Palung, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara kepada media ini, Selasa 29/8/2023.
Menurutnya, laporan masyarakat terkait kerusakan jalan tersebut selalu disampaikan kedewan, untuk diteruskan kepada pemerintah selaku pelaksana pembangunan di daerah.
Hal itu juga sudah diteruskan oleh dewan, baik secara langsung maupun melalui pemandangan umum lewat fraksi yang ada di DPRD.
Terkait belum maksimalnya perhatian terhadap kerusakan jalan di perbatasan, seperti di didaerah Krayan, warga menyurati pemerintah agar bisa dilaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP), guna menyuarakan aspirasi warga Krayan tersebut.
“Ini merupakan aspirasi mereka, untuk bisa. RDP dengan pemerintah yang difasilitasi oleh lembaga DPRD Provinsi, †tegas Yacob Palung.
Baca Juga : DPRD Berharap Beasiswa Kaltara Unggul Bisa Menyentuh Siswa dan Mahasiswa Asal Perbatasan
Saya pikir tambah nya, ya silahkan saja, kami siap untuk fasilitasi. Dan surat yang disampaikan juga sudah diterima dan di sampaikan ke Sekretariat DPRD Provinsi.
“Surat permintaan RDP itu sedang diproses untuk dijadwalkan di hari Selasa tepatnya tanggal 5 September 2023 yang akan datang, †imbuhnya.
Harapan nya nanti dalam penyampaian ini benar mereka adalah keterwakilan dari warga masyarakat adat yang. sekaligus juga pengguna dari akses jalan tersebut.
Bila kita sendiri juga melihat kondisi ruas jalan nya secara langsung memang miris. Hampir sepanjang 70 KM jalan tersebut sulit untuk dilintasi, terutama pada saat musim hujan.
Di mana perjuangan masyarakat yang ada di Krayan Selatan, Yang ada di Krayan Tengah segala kebutuhan ekonomi mereka ini ada di krayan induk tersebut terus merasa kesulitan.
Untuk mendatangkan saja mereka harus berjuang berhari-hari di jalanan. Dimana kendaraan yang mereka gunakan kadang kadang amblas, mereka terpaksa berjuang untuk mengeluarkannya sehingga terpaksa harus bermalam di jalanan.
Begitu juga nanti setelah kembali dari Krayan Induk berbelanja kebutuhan untuk dibawa ke wilayah mereka di daerahnya. Sama juga nasibnya. berhari hari diperjalanan. artinya dalam satu kali melintas di situ yang ketika dulu jalan ini normal hanya membutuh satu setengah jam tapi saat ini sudah boleh dikatakan lebih dari 12 jam.
†Sebagaimana harapan mereka agar jalan ini betul-betul diperhatikan. kami juga dari Dewan Perwakilan Rakyat yang dari dapil Nunukan khusus berharap jadi atensi pemerintah, †kata Yacob Palung.
Apalagi dengan melihat postur anggaran 2023. Yang belanjanya untuk infrastruktur jalan provinsi cukup besar. Pertanyaan kepada pemerintah dalam hal ini dinas PUPR, kenapa di daerah Krayan ini tidak dianggarkan besar dari sekian anggaran yang dikeluarkan oleh provinsi untuk belanja jalan tadi.
Mengingat persoalan kerusakan jalan memang cukup berat. Artinya sangat membutuhkan dana yang cukup agar jalan ini bisa normal kembali.
Artinya bukan untuk peningkatan, kalau di peningkatan, saya pikir nanti di anggaran murni yang harusnya dianggarkan lebih besar lagi. Nah harapan saya dengan kondisi saat ini yang darurat ini, †tambah Yacob Palung seraya mengatakan bagaimana nanti supaya jalan ini bisa segera fungsional kembali. (*)
Discussion about this post