SEBATIK – Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini melakukan kunjungan ke Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara pada Jum’at, (3/11). Tidak sendiri Menteri Sosial hadir bersama Deddy Yevri Sitorus selaku Anggota Komisi VI DPR RI.
Kunjungan dilakukan sebagai misi pemberdayaan bagi masyarakat di wilayah
Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) khususnya Kaltara yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia.
Tiba di pelabuhan Binalawan, Sebatik Barat rombongan menteri langsung menuju Pondok Pesantren Al Khairaat, Sebatik Timur untuk memberikan bantuan perlengkapan sekolah kepada 169 anak dan penyerahan 3 unit personal computer ke sekolah tersebut.
Dalam kesempatan ini, Menteri juga melakukan dialog untuk mendengarkan keluhan serta persoalan yang terjadi di masyarakat.
“Ya kita memang membantu, disini juga banyak anak – anak TKI yang tinggal disini, selain kita bantu, tadi kita mendengar kebutuhan air bersih dan lain-lain untuk kita tindak lanjuti. Kemudian kita akan bantu menyelesaikan beberapa permasalahan yang kami bisa bantu dari Kemensos,” ujar Tri Rismaharini.
Muhammad Sahrul Sakir, salah satu siswa
SMK Mutiara Bangsa Sebatik yang merupakan salah satu anak TKI. Ia mengatakan apakah anak-anak TKI bisa memiliki kehidupan baik saat menetap di Indonesia.
Syahrul mengatakan “Apakah mereka memiliki kesempatan yang sama dengan anak anak yang memang berasal dari Indonesia,”
“Anakku, kamu adalah anak Indonesia. Kamu ngak usah kecil hati. Kami menerima semuanya. Artinya kamu sama dengan semua anak yang ada di Indonesia. Jangan merasa kamu berbeda. Kamu bisa meraih masa depan kamu. Ada anak TKI yang berhasil dan sukses yakni Romadon. Kamu bisa meraih masa depan setinggi apapun. Gak usah khawatir,” jawab Menteri Sosial.
Senada juga ditanyakan salah satu siswa SMK Mutiara Bangsa lainya, terkait administrasi kependudukan orang tua.
Terkait hal tersebut, Risma menegaskan akan siap membantu mengurus administrasi kependudukan dan berharap semua anak TKI tetap optimis dan tidak berkecil hati.
“Kami adalah anak bangsa, jangan ada menyebut anak TKI. Sekarang jangan bilang anak TKI, kalian adalah anak Allah SWT,” tegasnya.
Selanjutnya, usai melaksanakan kegiatan di Pondok Pesantren Al Khairaat, Sebatik Timur, rombongan menteri melanjutkan kegiatan di Desa Binalawan dan Desa Liang Bunyu, Kecamatan Sebatik Barat. (wic/Iik)